Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Infrastruktur Jalan Jadi Hal Krusial untuk Kabupaten Keerom Papua

Putra Ananda
30/4/2022 05:26
Infrastruktur Jalan Jadi Hal Krusial untuk Kabupaten Keerom Papua
Kondisi di Kabupaten Keerom(screensho)

KEBERADAAN infrastruktur jalur darat penghubung antardistrik yang ada di Kabupaten Keerom Papua dengan kabupaten lain merupakan hal paling krusial sebagai penggerak pertumbuhan ekonomi. Pembangunan jalan darat merupakan aspirasi utama yang dibutuhkan oleh para masyarakat Kabupaten Keerom untuk menjalani kehidupan lebih baik dari sektor pendidikan hingga sektor ekonomi.

"Keberadaan jalan darat untuk menjawab aspirasi masyarakat bahwa jalan menjadi persoalan yang paling penting," ujar Bupati Kabupaten Keerom Piter Gusbager.

Dari total anggaran senilai Rp985 miliar, Piter menjelaskan Pemda telah mengalokasikan anggaran senilai Rp150 miliar untuk peningkatakn prasarana jalan antardistrik dan kabupaten. Hal tersebut dilakukan dalam rangka meningkatkan konektivitas serta aksesibilitas warga agar ada peningkatan ekonomi.

"Ada pergerakan ekonomi. Kami juga mendukung dengan memberikan sarana transportasi kepada warga Keerom. Tahun ini 17 mobil didistribusikan di seluruh Keerom khusunya kepada kelompok tani dan koperasi untuk mebantu saranan transportatasi petani mengangkut hasil pertanian ke pasar," tegasnya.

Keberadaan jalur darat yang mampu menghubungkan antar distrik juga menjadi jawaban akan peningkatan mutu pendidikan di Kabupaten Keerom. Tantangan geografis wilayah Keerom yang berbatasan langsung dengan Papua Nugini tersebut kerap membuat anak-anak di sana sulit mengakses bangku pendidikan.

"Adanya hambatan geografis yang menyebabkan transportasi satu tempat ke tempat lain ini kendala yang besar. Sarana transportasi dan jalan penting untuk mendukung layanan pendidikan di daerah ini," tegasnya.

Baca juga: Kabupaten Keerom, Berkarya Tanpa Batas Dalam Keterbatasan

Selain tantangan dari sektor geografis, segi pendidikan juga masih memiliki tantangan dalam hal pemenuhan fasilitas sekolah bagi anak-anak seperti seragam dan alat tulis. Mayoritas anak-anak di Kabupaten Keerom berasal dari keluarga yang kurang mampu.

"Anak-anak di sini masih butuh uluran tangan dari pemerintah. Sehingga kami memprogramkan seragam sekolah, buku, alat tulis untuk mendukung kegiatan pembelajaran karena ketidakmampuan orangtua membiayai sekolah anak-anak," ungkap Piter.

Kabupaten Keerom merupakan kabupaten terluar di Provinsi Papua yang berbatasan langsung dengan Papua Nugini. Meski bersebelahan dengan ibu kota Provinsi Papua yakni Jayapura, ketimpangan pembangunan antara Jayapura dan Kabupaten Keerom masih cukup terlihat.

Untuk mengatasi ketimpangan dan mempercepat pertumbuhan infrastruktur, Bupati Keerom Piter Gusbager menempatkan Keerom sebagai kabupaten yang mampu berkarya tanpa batas. Penduduknya yang majemuk dengan latar belakang suku, bahasa, agama beragam, pembangunan Keerom akan dilakukan menembus batas tanpa melihat suku, agama, dan warna kulit.

"Kerja kita harus menembus batas latar belakang," ungkap Piter.

Piter menjelaskan pembangunan jalan dan jembatan di Kabupaten Keerom telah mencapai 600 kilometer. Panjang pembangunan jalan tersebut belum cukup untuk memenuhi kebutuhan konektivitas 11 distrik yang ada di Keerom. Dari 11 distrik tersebut, 6 distrik berbatasan langsung dengan Papua Nugini yakni Distrik Arso Timur, Distrim Mannem, Distrik Waris, Distrik Yaffi, Distrik Web, Distrik Towe.

"Banyak kampung yang aksesnya masih perlu dibuka. Kampung paling jauh yakni Kampung Milki di Distrik Towe masih harus menggunakan transportasi udara. Sementara masih ada juga distrik yang perlu ditempuh melalui jalur darat. Perlu anggaran yang besar untuk menghubungkan seluruh distrik secara darat," ungkap Piter.(OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya