Harga Migor Curah di Tasikmalaya Masih di atas HET dan Langka

Adi Kristiadi
30/3/2022 10:20
Harga Migor Curah di Tasikmalaya Masih di atas HET dan Langka
Operasi pasar murah minyak goreng dipadati warga yang mengantre mengular di Cirebon, Jawa Barat.(dok.ant)

HARGA minyak goreng (migor) curah di Tasikmalaya masih tetap di atas harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah. Dari HET Rp14 ribu/liter di pasar pedagang menjualnya Rp25 ribu/liter. Itupun sulit didapat karena stok kosong dibeberapa agen.

"Kami rasakan distribusi migor curah tidak lancar mengakibatkan ketersediaan terbatas. Karena stok sedikit pedagang menaikkan harga seenaknya mulai Rp21 ribu hingga Rp25 ribu perliter, padahal HETnya Rp14 ribu. Tolong pemerintah pusat distribusinya diawasi," kata Kepala Dinas Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Perindustrian dan Perdagangan Kota Tasikmalaya, Moch Firmansyah, Rabu (30/3)

Operasi pasar migor, jelas Frimansyah, belum memberikan pengaruh signifikan terhadap pemerataan harga. Karena ketersediaan masih terbatas dan pengiriman tidak jelas kapan waktunya menyebabkan harga minyak goreng curah merangkak naik.

"Kami sudah mengajukan permintaan stok tambahan kepada Kementerian Perdagangan RI untuk mengatasi kelangkaan minyak goreng curah. Sampai sekarang ini belum ada realisasinya. Kiriman dari Kemendag RI akan disampaikan langsung kepada masyarakat dan tidak akan menjual ke para pedagang maupun eceran karena mereka sudah menaikan harga secara bebas," ujarnya.

Sebelumnya, Mantan Menteri Koordinator Kemaritiman, Rizal Ramli mengatakan, pihaknya menilai pemerintah seharusnya bisa berempati pada masyarakat dengan kenaikan harga sejumlah kebutuhan pokok. Namun, yang dilakukan oleh pemerintah saat ini justru sebaliknya tak ada empati dengan kesusahan rakyat.

"Salah satu bentuk tidak empati pemerintah kepada rakyat adalah munculnya pernyataan yang menyakiti hati rakyat dan harusnya dari pemerintah dapat menjaga perasaan rakyat yang mana sedang kesulitan. Rakyat sekarang lagi susah makan, jangan disuruh diet dong. Itu mah elit yang disuruh diet," katanya.

Menurutnya, pemerintah punya kekuasaan dan juga bisa untuk membuat stabil harga barang kebutuhan pokok salah satunya itu minyak goreng yang mana harganya melonjak tinggi. Akan tetapi, jika dibandingkan mengeluarkan pernyataan yang menyakiti hati rakyat, lebih baik pemerintah fokus mengatasi masalah itu dengan kebijakan yang menguntungkan bagi rakyat.

"Pemerintah punya kekuasaan untuk stabilkan harga dan minyak goreng juga bisa distabilkan harganya kalau mau, tapi pemerintah selama ini harus menunjukan empatinya sama rakyat, dengan membuat kebijakan menguntungkan rakyat," paparnya. (OL-13)

Baca Juga: Massa Geruduk Polda Kalsel, Tuntut Tangkap Tambang Ilegal



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Muhamad Fauzi
Berita Lainnya