Headline

Gencatan senjata diharapkan mengakhiri perang yang sudah berlangsung 12 hari.

Fokus

Kehadiran PLTMG Luwuk mampu menghemat ratusan miliar rupiah dari pengurangan pembelian BBM.

Kalimantan Selatan Jadikan Kopi sebagai Sumber Ekonomi Baru Masyarakat

Denny Susanto
10/12/2021 19:40
Kalimantan Selatan Jadikan Kopi sebagai Sumber Ekonomi Baru Masyarakat
Produk kopi asal Kalimantan Selatan sudah dikemas baik(MI/DENNY SUSANTO)


PEMERINTAH Provinsi Kalimantan Selatan terus berupaya mencari sumber
ekonomi alternatif dan ramah lingkungan guna mengurangi ketergantungan
pada sumber daya alam, khususnya tambang batu bara yang saat ini gencar
dieksploitasi. Komoditas kopi dinilai menjadi salah satu komoditas
perkebunan unggulan yang potensial.

Hal itu dikemukakan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan
Daerah (Bappeda) Nurul Fajar Desira, Jumat (10/12).

"Perekonomian Kalsel ini sangat tergantung dengan hasil tambang batu bara yang kita tahu suatu saat akan habis dan tidak ramah lingkungan. Pemda saat ini terus berupaya mencari sumber ekonomi baru yang berkelanjutan dan ramah lingkungan," ungkapnya.

Kalsel, menurut Fajar, merupakan daerah yang sebenarnya punya
potensi besar di sektor pertanian dan perkebunan selain tambang.

"Ekonomi Kalsel sangat tergantung dari nilai ekspor batu bara selain sawit yang naik turun. Kalsel tidak bisa terus menggantungkan dengan hasil tambang," tegasnya.

Salah satu yang telah coba dikembangkan Kalsel adalah komoditas kopi yang sering diidentikkan dengan sebutan : mutiara hitam yang
ditanam bukan digali.

Komitmen pengembangan komoditas kopi ini juga disampaikan Fajar saat mengisi acara Ngobrol Santai Kopi Banua saat Soft Opening Coffee Library di Aston Banua Hotel.

Sementara itu, Dwi Putera Kurniawan, Ketua Serikat Petani Indonesia sekaligus pemilik Biji Kopi Borneo mengatakan pangsa pasar kopi baik nasional dan internasional sangat terbuka.

"Harga kopi cukup stabil dan tinggi. Di sisi lain,  Kalsel memiliki potensi lahan yang bisa dikembangkan untuk 4 jenis kopi mulai dari dataran rendah untuk jenis Liberika dan Excelsa, sampai dataran
tinggi Robusta dan Arabika," ujarnya.

Sementara Dikdik Solehudin, General Manager Aston Banua Hotel
menyebut kopi sudah menjadi kebutuhan banyak kalangan tidak lagi sebatas gaya hidup. Melalui jaringan hotel Aston yang sampai ke mancanegara pihaknya mencoba mempromosikan kopi lokal Kalsel ke pasar internasional. (N-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : NUSANTARA
Berita Lainnya