SEBANYAK 118 Pekerja Migran Indonesia (PMI) ilegal asal Nusa Tenggara Timur (NTT), dipulangkan ke daerah asalnya. Dari jumlah itu, 80 PMI diturunkan di Pelabuhan Lorens Say, Maumere, Kabupaten Sikka, NTT dengan Kapal Pelni Bukit Siguntang.
Koordinator Pos Pelayanan Penempatan dan Perlindungan TKI (P4TKI) Maumere, Rafael Rada kepada mediaindonesia.com, Jumat (20/8) mengatakan, ada sekitar 118 PMI asal NTT itu berangkat ke Malaysia secara ilegal. Karena tak memiliki dokumen resmi, mereka ditangkap otoritas Malaysia, ditahan, lalu
kemudian dideportasi ke Indonesia.
"PMI asal NTT ini berangkat dari NTT tanpa dokumen resmi, jadi saat tiba di Malaysia mereka ditangkap lalu dideportasi ke Indonesia. Ketika di tanah
air, mereka ditampung di BP2MI (Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia) di Nunukan dan Makassar, kemudian diurus proses pemulangannya ke
NTT. Jadi total keseluruhan PMI asal NTT yang dipulangkan ke daerah asalnya itu ada 118 orang. Mereka yang dipulangkan ini tidak memiliki dokumen
resmi. Mereka masuk ke negara orang melalui jalur tikus. Jadi pihak BP2MI yang urus proses pemulangan ke NTT ," ujar Rafael.
Ke 118 PMI asal NTT ini, jelas dia, dipulangkan menggunakan Kapal Bukit Siguntang. Dari jumlah itu, ada 80 PMI asal Flores dan Lembata diturunkan di Maumere. Kemudian, sisanya 38 PMI asal Pulau Timor, diturunkan di Pelabuhan Laut Tenau Kupang. Dikatakannya, Kapal Pelni Bukit Siguntang yang tiba di Maumere ini tidak memuat penumpang umum, namun khusus mengangkut para PMI.
"Sebentar siang Kapal Bukit Siguntang tiba di Pelabuhan Lorens Say Maumere. Nantinya, ada 80 PMI diturunkan di Maumere. Selanjutnya, Kapal Bukit
Siguntang melanjutkan pelayaran ke Kupang untuk menurunkan lagi 38 PMI asal Pulau Timor di Pelabuhan laut Tenau Kupang," ungkap dia.
Rafael sampaikan ketika para PMI asal NTT ini tiba di Maumere dan Kupang, selanjutnya pihak Unit Pelaksana Teknis (UPT) Badan Perlindungan Pekerja
Migran Indonesia (BP2MI) Kupang akan memfasilitasi kepulangan mereka sampai ke kampung halamannya.
Dirinya sampaikan, proses pemulangan para PMI ini dijalankan dengan menerapkan protokol kesehatan Covid-19. Yang mana, mereka yang turun
nantinya akan dilakukan screening. Selanjutnya, mereka langsung dipulangkan ke kampung halaman masing-masing karena kendaraan sudah menunggu di
Pelabuhan Lorens Say Maumere.
"Kita tetap jalankan protokol kesehatan. Pemulangan PMI ke kampung halaman semuanya dibiayai ditanggung oleh pihak BP2MI. Program pemulangan PMI
merupakan tanggung jawab semua pihak, dengan tetap bersinergi antara pemerintah pusat dan daerah," pungkas Rafael. (OL-13)
Baca Juga: David Noah Dimintai Keteranganya Hari Ini di PMJ Terkait Dugaan Penggelapan Rp1,1 M