Headline
Perekonomian tumbuh 5,12% melampaui prediksi banyak kalangan.
Perekonomian tumbuh 5,12% melampaui prediksi banyak kalangan.
KRISIS, resesi, dan pandemi bak kobaran api. Jika bisa dihindari, harus dihindari. Namun, jika tidak, manfaatkan api itu sebagai cahaya yang menerangi.
Demikian disampaikan Presiden Joko Widodo saat memulai pidatonya dalam Sidang Tahunan MPR dan Sidang Bersama DPR dan DPD di Gedung Parlemen, Jakarta, Senin (16/8).
Ketika pandemi tidak bisa dihindari, pemerintah bersama masyarakat harus bisa memetik pelajaran serta manfaat darinya.
"Api memang membakar, tetapi juga sekaligus menerangi. Kalau terkendali, dia menginspirasi dan memotivasi. Dia menyakitkan, tetapi sekaligus juga menguatkan. Kita ingin pandemi ini menerangi kita untuk mawas diri, memperbaiki diri, dan menguatkan diri, dalam menghadapi tantangan masa depan," ujar Jokowi.
Ia ingin bangsa Indonesia bisa menyikapi pandemi dengan bijaksana. Layaknya kawah candradimuka, covid-19 adalah suatu hal yang datang untuk menguji, mengajarkan, sekaligus mengasah manusia untuk hidup lebih baik lagi di masa mendatang.
Kepala negara menyadari bahwa pandemi telah memberikan beban yang begitu berat. Beban yang penuh dengan risiko, dan memaksa semua pihak untuk menghadapi dan mengelolanya.
"Semua pilar kehidupan kita diuji, semua pilar kekuatan kita diasah. Ketabahan, kesabaran, ketahanan, kebersamaan, kepandaian, dan kecepatan kita, semuanya diuji dan sekaligus diasah," ucap mantan wali kota Solo itu.
Namun, di balik itu, pandemi juga memberi kesempatan bagi pemerintah dan masyarakat untuk memperbaiki diri dalam berbagai aspek.
"Tatkala ujian itu terasa semakin berat, asahannya juga semakin meningkat. Itulah proses menjadi bangsa yang tahan banting, yang kokoh, dan yang mampu memenangkan gelanggang pertandingan," tegasnya.
Ia meyakini tantangan yang menimpa bangsa dan negara saat ini akan bisa dilalui dengan baik. Pasalnya, ujian merupakan bagian dari sejarah terciptanya Tanah Air.
Kemerdekaan Republik Indonesia 76 tahun silam bukan diperoleh dari pemberian ataupun hadiah, melainkan karena adanya perjuangan, di medan perang.
"Perang rakyat, perang gerilya, dan diplomasi di semua lini dikerahkan, dan buahnya membuat Indonesia sebagai bangsa yang merdeka. Sama seperti pesesi dan krisis yang datang bertubi-tubi dalam perjalanan setelah Indonesia merdeka, juga berhasil kita lampaui. Setiap ujian memperkokoh fondasi sosial, fondasi politik, dan fondasi ekonomi bangsa Indonesia. Setiap etape memberikan pembelajaran dan sekaligus juga membawa perbaikan dalam kehidupan kita," tandasnya.(OL-13)
Baca Juga: Kenapa Jokowi Memakai Baju Baduy di Sidang MPR 2021, Ini Alasannya
Tom Lembong dan Hasto adalah dua sosok yang mewakili oposisi Jokowi. Keduanya dipidana juga dinilai tak lepas dari keinginan Jokowi.
Pemberian amnesti Hasto Kristiyanto dan abolisi Tom Lembong disebut membuat hubungan Presiden Prabowo Subianto dan Presiden ke-7 RI Joko Widodo atau Jokowi makin berjarak.
AUFA Luqmana,17, membeli mobil pikap Esemka bekas, untuk membuktikan keseriusan gugatannya atas wanprestasi Presiden ke-7 Jokowi
Kenapa Jokowi melakukan itu? Kenapa dia malah membuka front pertempuran politik dan menambah musuh baru? Panikkah dia?
Ketua Fraksi Demokrat Edhie Baskoro Yudhoyono atau Ibas menekankan Partai Demokrat tidak pernah berurusan dengan polemik ijazah palsu Presiden Joko Widodo atau Jokowi
Rampai Nusantara menekankan pentingnya publik untuk kembali pada diskursus yang membangun.
Studi Nature Communications ungkap pandemi Covid-19 mempercepat penuaan otak rata-rata 5,5 bulan, meski tanpa infeksi. Siapa yang paling terdampak?
Studi terbaru mengungkapkan vaksinasi anak mengalami stagnasi dan kemunduran dalam dua dekade terakhir.
Diary, merek perawatan kulit (skin care) asal Bekasi, sukses menembus pasar Vietnam dan Jepang berkat inovasi produk, strategi digital, dan semangat pantang menyerah.
Produksi masker ini. bersamaan dengan produk lain seperti kopi, keripik udang dan coklat lokal membawa Worcas mendapatkan perhatian pasar domestik internasional.
Tahun 2020, sepasang peneliti India mengklaim lockdown global selama pandemi Covid-19 menyebabkan penurunan suhu permukaan bulan.
Jumlah wisman yang datang langsung ke Bali pada Januari-November 2023 sebanyak 5.782.260 kunjungan, sementara pada periode yang sama tahun 2019 sebanyak 5.722.807 kunjungan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved