Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Petani Tomat di Bener Meriah Kecewa Harga Anjlok

Amiruddin Abdullah Reubee
04/8/2021 07:05
Petani Tomat di Bener Meriah Kecewa Harga Anjlok
Harga tomat di tingkat petani di Kabupaten Bener Meriah, Aceh anjlok, dari biasanya Rp3.000/kg turun menjadi Rp500/kg, Rabu (4/8)(MI/Bagus Suryo)

PETANI tomat di Kabupaten Bener Meriah Provinsi Aceh, membiarkan begitu saja dan membuang hasil panen mereka. Pasalnya mereka kecewa dengan harga bahan sayur itu yang anlok pada titik terendah.

Sesuai informasi diperoleh Media Indonesia pada Selasa (3/8) misalnya, harga tomat kwalitas bagus yang biasanya Rp3.000 hingga Rp7.000 per kg, sekarang turun menjadi Rp1.000 hingga Rp500 per kg. Kondisi demikian sudah berlangsung sekitar tiga pekan terakhir.

Hal demikian diduga karena produksi tomat yang melimpah sekarang berhadapan dengan permintaan pasar berkurang. Lalu ditambah lagi dengan kondisi pandemi covid-19 yang semakin merajalela akhir-akhir ini.

"Sekarang panen melimpah. Sedangkan harga turun di luar kebiasaan. Tentu petani hilang semangat" kata Aman Muslim, petani di Kecamatan Permata, Kabupaten Bener Meriah.

Dikatakan Muslim, itu sebabnya banyak petani tomat di kawasan setempat yang membiarkan buah sayuran berwarna oranye itu dibiarkan begitu saja. Mereka seperti kurang bersemangat untuk memetik produksi panen kebunnya.

Lebih parah lagi sebagian pedagang penampung yang sudah terlanjur membeli hasil panen petani, karena tidak laku dijual terpaksa membuang buah sayur kandungan vitamin A,B dan C itu. Kalau tetap dipertahankan sibuah berkulit tipis yang berkalori, protein, lemak dan karbohidrat tersebut bisa membusuk dalam keranjang atau tempat simpanan pedagang.

"Sering dalam sehari saja bisa keluar sampai 90 hingga 100 ton tomat untuk kebutuhan pasar di luar Kabupaten Bener Meriah. Tapi sekarang bisa turun hanya 20 ton saja" kata Sabardi, ketua Asosiasi Pedagang Sayur Bener Meriah.

Mereka berharap pihak terkait atau pemerintah, bisa mensikapi kondisi yang sering melanda petani seperti ini. Selain serius mengontrol pasar, sangat tempat membangun bagian hilir dari hasil produksi pertanian seperti sayur dan lainnya. Apalagi sebagai daerah penghasil sayur, tentu menjadi motivator dan sangat membantu perekonomian masyarakat dataran tinggi gayo ini. (OL-13)

Baca Juga: Gempa Bumi Magnitudo 5,2 Guncang Tambolaka

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Muhamad Fauzi
Berita Lainnya