Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
PUSAT Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) menyampaikan belum menemukan adanya indikasi kepemilikan uang sebesar Rp2 triliun di lingkaran keluarga Akidi Tio. Seperti diketahui uang tersebut rencananya akan disumbangkan untuk penanganan Covid-19 di Sumatera Selatan (Sumsel).
Data tersebut, merupakan hasil penelusuran PPATK hingga Senin (2/8) kemarin. Penulusuran dilakukan terhadap rekening ataupun transaksi-transaksi di sekitar lingkaran keluarga pengusaha Akidi Tio.
"Sampai bank tutup kemarin, uang itu belum ada. Kalau (uang) sudah masuk kan case closed. BG (Bilyet Giro) itu kan harus dibackup dana yang cukup," kata Ketua PPATK, Dian Ediana Rae saat dihubungi, Selasa (3/8).
Lebih lanjut dijelaskan, PPATK bisa melakukan penelusuran terhadap sumber-sumber dana yang dijadikan sumbangan itu jika dana memang sudah masuk.Termasuk perihal kejelasan bilyet giro yang akan digunakan.
Akan tetapi uang Rp2 triliun tersebut belum terdeteksi oleh PPATK hingga kemarin. Padahal pelacakan, telah dilakukan terhadap sejumlah tranksasi keluarga Akidi, termasuk kepada anak bungsu bernama Heriyanti.
Baca juga: Penerima Bansos Temanggung Bertambah 13.894 KK
Kendati demikian, Dian menegaskan untuk menyatakan pemberian sumbangan itu bodong atau hoax masih harus menunggu hasil penyelidikan dari pihak-pihak terkait.
"Untuk menyatakan ini 100% bodong, masih menunggu beberapa informasi lain," imbuhnya.
Dian menyatakan, PPATK sudah melakukan penelusuran transaksi keuangan keluarga Akidi sejak kabar pemberian sumbangan Rp2 triliun itu mencuat ke publik. Pihaknya mencoba untuk memastikan apakah dana tersebut memang benar-benar ada sehingga dapat disumbangkan.
"Janji menyumbang kepada masyarakat melalui pejabat negara tentu bukan hal yang main-main. Harus kita pastikan bahwa itu bukan pernyataan bodong," ucapnya.
Penelusuran oleh PPATK juga bertujuan untuk memastikan terkait asal dana yang digunakan dalam sumbangan itu tidak berasal dari sumber yang ilegal. Karena meskipun untuk sumbangan namun sumber uang harus sesuai hukum.
Untuk informasi, keberadaan uang Rp2 triliun untuk disumbangkan penanganan covid di Sumsel masih simpang siur. Anak bungsu dari Akidi kemarin pun sudah dijemput polisi untuk diperiksa.
Dia masih akan diperiksa untuk memastikan hibah dana itu benar-benar terjadi pada Selasa (3/8). Saat ini, Heriyanti berstatus wajib lapor. Hasil pemeriksaan kemarin menyebut, Heriyanti disebut tak bisa mencairkan uang Rp2 triliun melalui bilyet giro di Bank Mandiri. (OL-4)
Bill Gates berkomitmen menyumbangkan 99% kekayaannya senilai US$200 miliar untuk meningkatkan layanan kesehatan dan pendidikan di Afrika selama 20 tahun ke depan.
Chris Stapleton dan istrinya, Morgane, mengumumkan menyumbangkan US$1 juta melalui yayasan mereka, Outlaw State of Kind, untuk membantu komunitas yang terdampak kebakaran hutan.
Elon Musk mengumumkan rencananya untuk menyumbangkan US$45 juta per bulan mulai Juli kepada Super PAC yang mendukung pemilihan Donald Trump.
Dewan Pengawas Universitas Howard mencabut gelar kehormatan Sean "Diddy" Combs, serta mengembalikan sumbangan dan mengakhiri perjanjian dengan yayasan miliknya.
Baznas menyebut, dana bantuan atau donasi untuk Palestina yang sudah mereka kumpulkan mencapai sekitar Rp250 miliar. Sekitar Rp60 miliar di antaranya sudah disalurkan.
Sumbangan ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi jemaah masjid , anak yatim piatu dan duafa yang menerima.
KAPOLDA Sumatra Selatan Irjen Pol Eko Indra Heri resmi diganti oleh Irjen Pol Toni Harmanto yang semula adalah Kapolda Sumatra Barat.
Kapolda Sumsel Irjen Eko Indra Heri digantikan oleh Irjen Toni Harmanto. Sementara, Eko Indra akan diangkat sebagai Koorsahli Kapolri.
Untuk menggali informasi lebih lanjut terkait dana itu, saat ini tim Polda Sumsel melakukan pemeriksaan anak-anak Akidi Tio yang berada di Jakarta.
"Jangankan Rp2 triliun, kalau kita kirim uang ke Singapura Rp100 ribu itu sudah kecatat oleh PPATK. Jadi tidak ada kegiatan itu, sudah dipastikan tidak ada,'' kata Kepala PPATK Dian Ediana Rae
Irjen Eko berpotensi terkena sanksi oleh internal Polri karena melanggar sejumlah aturan. Utamanya karena mengabaikan prinsip kehati-hatian.
Sejauh ini, kepolisian telah memeriksa lima orang saksi terkait dana hibah dari keluarga pengusaha Akidi Tio. Berikut, segera meminta keterangan dari saksi ahli.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved