Headline

Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.

Fokus

Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.

Wagub Jabar Minta Warga Waspadai Banjir dan Longsor

Adi Kristiadi
25/7/2021 20:36
Wagub Jabar Minta Warga Waspadai Banjir dan Longsor
Warga membersihkan sampah yang terbawa arus banjir di kawasan Kacapiring, Bandung, Jawa Barat, Senin (21/6/2021).(ANTARA/ NOVRIAN ARBI)

Curah hujan masih terus terjadi di beberapa daerah di Jawa Barat di masa pandemi Covid-19 tetapi pemerintah daerah harus berupaya mengantisipasi agar bencana alam banjir dan longsor harus tetap waspada. Pergeseran dari musim kemarau ke musim hujan sudah mulai terjadi di berbagai daerah dapat menyebabkan bencana.

Wakil Gubernur Jawa Barat, Uu Ruzhanul Ulum mengatakan, saat pandemi serta masa perpanjangan PPKM level 4 sudah adanya sedikit pergeseran alam dari kemarin musim kemarau sekarang ke musim hujan. Namun, di samping itu warga harus selalu mewaspadai dengan bahaya yang selalu datang terutama bencana alam akibat dari tingginya curah hujan.

"Kami meminta agar pemerintah daerah dan warga harus selalu waspada, karena sekarang ini sudah adanya pergerakan alam memasuki musim penghujan dan bisa mengakibatkan banjir, longsor, pohon tumbang, pergerakan tanah dan lainnya. Namun,perubahan cuaca harus bisa memanfaatkan dengan bercocok tanam untuk kehidupan," katanya di Tasikmalaya, Minggu (24/7) 

Baca juga: Kang Emil Minta Tambahan Vaksin Covid-19 untuk Jabar

Uu mengatakan, pihaknya berharap menghadapi perubahan iklim dan perubahan cuaca masyarakat di Jawa barat harus hati-hati dan tetap waspada terhadap turunnya hujan dengan selalu melakukannya suatu gerakan yakni kerja bakti membersihkan selokan. Karena, melakukan gerakan bersih sampah dapat mengantisipasi terjadi banjir ketika curah hujan tinggi.

"Kami meminta agar tokoh masyarakat lainnya termasuk juga pemuda karang taruna supaya melakukan gerakan membersihkan parit dan solokan supaya tidak terjadinya banjir. Namun, selama melaksanakan gerakan kebersihan itu harus selalu menerapkan protokol kesehatan dengan memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan," ujarnya.

Menurutnya, selama masa PPKM dilakukan di setiap daerah masih melihat adanya sampah menutupi dan menghambat laju saluran air telah dibiarkan dan ini bisa berbahaya. Karena pemerintah juga terbatas dalam segala halnya tapi partisipasi masyarakat menghadapi banjir ini sangat dibutuhkan termasuk kewaspadaan bagi mereka berada dititik-titik yang kurang strategis.

"Jangan sampai dalam situasi ekonomi seperti sekarang, kemudian karena kelalaian dan kecerobohan kita malah mendapatkan suatu bencana dari perubahan cuaca. Namun, kami akan melaksanakan rapat koordinasi hari Senin dengan 27 kabupaten/kota termasuk juga dengan Daerah Aliran Sungai (DAS) agar ada kebersamaan dengan masyarakat untuk mengantisipasi semua masalah," paparnya. (H-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : HUMANIORA
Berita Lainnya