Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Belum Ada Penutupan Bandara Internasional Komodo NTT

John Lewar
07/7/2021 17:07
Belum Ada Penutupan Bandara Internasional Komodo NTT
Suasana Bandara Internasional Komodo di Labuan Bajo Kabupaten Manggarai Barat, NTT, masih tetap beroperasi seperti biasa.(MI/John Lewar.)

KABAR penutupan akses angkutan udara dari Dinas Perhubungan Provinsi NTT, termasuk pelayaran, guna menekan lajunya penularan covid-19 belum berjalan. Arus penumpang di Bandara Internasional Komodo masih berjalan meski para penumpang mulai sepi.

Bandara Internasional Komodo (BIK) di Labuanbajo Manggarai Barat masih tetap beroperasi melayani penerbangan dari luar wilayah maupun ke berbagai daerah lain. "Bandara Komodo tetap beroperasi karena masih harus menunggu keputusan pusat. Surat penyampaian Dinas Perhubungan NTT itu sejauh ini tidak menunjukkan tanggal batas kepastian," terang Kepala Bandara Komodo, Haryanto, Rabu (7/7), di bandara.

Dia menerangkan Bandara Komodo tetap dibuka dan pihaknya tetap menerapkan protokol kesehatan lebih diperketat. Penumpang pesawat diwajibkan melengkapi dokumen seperti sertifikat sudah divaksinasi, termasuk PCR, baru bisa berangkat ke daerah tujuan. "Jika yang bersangkutan tidak bisa menunjukkan dokumen-dokumen perjalanan tersebut, yang bersangkutan dipastikan tidak bisa diberangkatkan," tegas Haryanto.

Bupati Manggarai Barat Edistasiun Endi dikonfirmasi di ruang kerjanya mengaku hingga sejauh ini pihaknya belum mendapat laporan resmi. Keputusan untuk menutup akses perhubungan udara ada di pemerintah pusat. Secara umum, pihaknya menginginkan untuk menekan lajunya penularan virus covid-19 di Kabupaten Manggarai Barat yang menjadi daerah tujuan destinasi wisata premium.

 

"Tadi saya sudah menelepon langsung Kepala Dinas Perhubungan Provinsi dan menanyakan hal tersebut serta meminta surat-surat dokumen resmi terhadap alasan penutupan bandara," katanya. Pihaknya akan melakukan koordinasi melalui forum komunikasi pimpinan daerah atau forkompinda untuk membahas hal tersebut sehingga tidak ada kepanikan di tengah masyarakat. (OL-14)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya