Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
BADAN Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melaporkan terjadi gempa berkekuatan 6,1 skala richter (SR), yang mengguncang wilayah Maluku Tengah pada Rabu (16/6) siang.
Hasil analisis BMKG menunjukkan informasi awal gempa bumi berkekuatan 6,1 SR, yang selanjutnya dilakukan pemutakhiran menjadi 6,0 SR. "Episenter gempabumi terletak pada koordinat 3,42 LS ; 129,57 BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 69 km arah Tenggara Kota Masohi, Kabupaten Maluku Tengah, Maluku, pada kedalaman 19 km," ujar Kepala BMKG Dwikorita Karnawati dalam konferensi pers virtual, Rabu (16/6).
Baca juga: BMKG: Waspada Gempa Susulan dan Potensi Tsunami di Maluku Tengah
Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, lanjut dia, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas sesar lokal. "Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan sesar turun atau normal fault," imbuh Dwikorita.
Lebih lanjut, dia menjelaskan guncangan gempa dirasakan di wilayah Tehoru, Masohi, Bula, Kairatu, Saparua, Wahai dengan III MMI atau getarannya dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan akan truk berlalu. Lalu di Pulau Ambon dengan II-III MMI atau getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang.
Hingga saat ini, BPBD dan masyarakat setempat melaporkan dampak kerusakan pada beberapa rumah. Salah satunya, pagar gereja di desa Sounulu Kecamatan Tehoru akibat dari gempa tersebut. "BPBD masih terus mendata kondisi dampak gempa bumi," katanya.
Baca juga: Ada Potensi Gempa Besar dari Sesar Lembang, Ini Pandangan Ahli
Hasil pemodelan tsunami dengan sumber gempa bumi tektonik menunjukkan bahwa gempa ini tidak berpotensi tsunami. Namun, berdasarkan hasil observasi tinggi muka air laut di stasiun Tide Gauge TEHORU, menunjukkan kenaikan muka air laut setinggi 0,5 m. Hal ini diperkirakan akibat dari longsoran bawah laut.
Adapun berdasarkan hasil monitoring BMKG, telah terjadi 13 gempa susulan atau aftershock dengan kekuatan terbesar 3,5 SR. Pihaknya mengimbau masyarakat, terutama di wilayah sepanjang Pantai Japutih sampai Pantai Atiahu, untuk mewaspadai gempa susulan dan potensi tsunami akibat longsor bawah laut.
"Segera menjauhi pantai menuju tempat tinggi, apabila merasakan guncangan gempa cukup kuat," tegas Dwikorita.(OL-11)
Waspadai banjir rob di sejumlah daerah di Pantura Jawa Tengah, karena air laut pasang masih berlangsung dengan ketinggian maksimum 1 meter.
Daerah perlambatan kecepatan angin atau konfluensi terpantau memanjang dari perairan Barat-Bengkulu hingga Barat-Sumatera Barat, di pesisir selatan Jawa Timur hingga Jawa Tengah
BMKG menginformasikan potensi cuaca ekstrem yang terjadi di beberapa wilayah Indonesia, termasuk udara kabur, cerah berawan, berawan, berawan tebal, hujan ringan
GEMPA bumi bermagnitudo 6,0 yang mengguncang wilayah Poso, Sulawesi Tengah, pada Rabu (23/7) pukul 21.06 WITA, mengakibatkan tiga rumah warga mengalami kerusakan.
BMKG mencatat sebanyak 11 gempa susulan terjadi setelah gempa utama bermagnitudo 6,0 yang mengguncang wilayah Poso, Sulawesi Tengah, Kamis (24/7) malam.
Poso, Provinsi Sulawesi Tengah diguncang gempa bumi, Kamis (24/7). Gempa bumi itu merupakan gempa dangkal dan tidak berpotensi tsunami
Untuk mengantisipasi tsunami, Indonesia mengimplementasikan Sistem Peringatan Dini Tsunami (INA-TEWS), yang memberikan informasi cepat kepada masyarakat untuk mitigasi bencana.
PacWave24 bertujuan untuk menguji sistem peringatan dini gempabumi dan tsunami.
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melaporkan tsunami dari gempa magnitudo 7,3 Mentawai-Siberut teramati setinggi 11 cm, pada Selasa (25/3) dini hari.
Berdasarkan hasil riset BRIN, perawatan alat pendeteksi tsunami, khususnya Ina-Buoy, ternyata membutuhkan biaya yang besar.
Terkait anggaran perbaikan buoy, Wapres menyebut, semestinya tidak menjadi masalah karena dapat dilakukan secara bertahap.
Gempa Maluku M 7,9 berpotensi tsunami. Namun hasil pemodelan tsunami dengan parameter update (Mw 7,5), tidak menunjukkan adanya potensi tsunami.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved