Karena Refocusing, Pemkab Sikka Dorong Petani Akses KUR Kementan

Gabriel Langga
04/6/2021 10:24
Karena Refocusing, Pemkab Sikka Dorong Petani Akses KUR Kementan
(MI/Gabriel Langga)

SEMUA sektor pembangunan di Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT) telah melakukan refocusing dan realokasi anggaran untuk percepatan penanganan Covid-19. Imbasnya sejumlah program bakal terhambat salah satunya di bidang pertanian.

Meski begitu, ada upaya-upaya dilakukan Dinas Pertanian Kabupaten Sikka. Yaitu dengan menyiasati mendorong para petani holtikultura untuk mengakses kredit usaha rakyat (KUR) pertanian yang telah digelontorkan pemerintah pusat melalui Kementerian Pertanian (Kementan).

Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Sikka Mauritz Da Cunha melalui Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura, Kristianus Amstrong kepada mediaindonesia.com, Jumat (4/6) mengakui banyak program di Dinas Pertanian terutama di bidangnya tidak bisa jalan pada 2021. Hal ini akibat refocusing anggaran untuk kepentingan penanganan Covid-19.

Baca Juga: Mentan SYL Dorong Daerah Manfaatkan KUR  dan Gunakan Teknologi

Untuk itu, kata dia, saat ini pihaknya menyiasati untuk mendorong para petani terutama petani holtikultura yang tergabung dalam kelompok agar mengakses KUR pertanian yang sudah disiapkan oleh Kementerian Pertanian untuk membantu pembiayaan bagi petani. Yang mana subsidi bunganya sudah disubsidikan oleh kementerian pertanian.

"Kondisi keuangan daerah kan tidak stabil yang mana anggaran kita lebih fokus untuk penanganan Covid-19. Maka saat ini kita lebih banyak mendorong para petani hortikultura di setiap kelompok untuk tidak ragu mengakses dana KUR guna permodalan bagi usaha taninya," tandas Amstrong ini.

Ia pun mengaku selama ini KUR Pertanian itu sudah dijalankan. Namun bagi para petani hortikultura di Sikka belum banyak yang mau mengakses KUR Pertanian tersebut.  "Banyak petani hortikultura belum akses dana KUR itu. Jadi saat ini kita lagi dorong para petani holtikultura untuk akses dana itu. Saat ini kita di dinas mulai turun ke petani-petani holtikultura untuk sosialisasi dana KUR Pertanian ini," ujarnya.

Dia pun mengatakan pinjaman dana KUR pertanian ini diberikan kepada petani ini juga tidak ada agunan bagi yang melakukan pinjaman dari Rp10 juta-Rp15 juta dan dilayani di unit. Sementara yang diberikan agunan bagi pinjaman mulai Rp50 juta ke atas itu diberikan layanan di kantor cabang.

Untuk itu, kata dia, para petani holtikultura dan petani lainnya bisa mengakses dana Kredit Usaha Rakyat (KUR) di bank BRI dan BNI. "Kita di dinas sendiri terus sosialisasi program KUR dari Kementan ini. Jadi saya harap petani kita bisa akses dana KUR Pertanian sebagai upaya  meningkatkan kesejahteraan para petani kita," pungkas dia. (GL/OL-10)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Denny parsaulian
Berita Lainnya