Headline

Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.

Fokus

Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.

Bantuan Mengalir Untuk Desa Terisolir di Lembata

Alexander P Taum
25/4/2021 09:20
Bantuan Mengalir Untuk Desa Terisolir di Lembata
Tim NasDem Peduli Bencana menyalurkan bantuan dari dua wakil rakyat di DPR RI untuk warga Desa Desa Nilanapo, Kecamatan Buyasuri, Lembata.(MI/Alexander P Taum)

HINGGA Sabtu sudah ada 26 donatur yang menyalurkan bantuan kepada korban banjir bandang di Desa Nilanapo, Kecamatan Buyasuri, Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur, Dampak banjir bandang, Desa Nilanapo terisolir dan sejumlah infrastruktur rusak.

Tim NasDem Peduli Bencana yang dipimpin Ketua DPD Nasdem Lembata, Hendrik Mosa Langobelen, Sekretaris Stef Tapobali dan Bendahara, Hironimus Bokilia, menyambangi deretan desa terdampak badai Seroja di Desa Merdeka, Kecamatan Lebatukan, serta Desa Desa Wailolong dan Lebe, Nilanapo dan Leuwayan, Kecamatan Omesuri.

Setelah Desa Wailolong dan Desa Lebe, tim kemudian bergerak menuju Desa Nilanapo, di Kecamatan Buyasuri. Desa di pesisir Utara Pulau Lembata itu berhadapan dengan kepulauandalam wilayah administratif Kabupaten Alor.

Di desa itulah, distribusi logistik bantuan pemerintah pusat diturunkan dengan menggunakan dua buah helikopter milik BNPB dan satu helikopter milik TNI AL. Tim NasDem Peduli Bencana menjangkau Desa Ninalapo melalui Desa Mahal.  Dari desa itu perjalanan darat menuju pesisir Utara Lembata itu memakan waktu kurang lebih 2 jam dengan kecepatan 80 km/jam. Sesekali tim menemukan sisa kedahsyatan badai Seroja berupa tumpukan material banjir yang menyapu kebun dan pemukiman.

Memasuki Desa Nilanapo, tim berpapasan dengan sejumlah warga Desa setempat sedang mengantri di sebuah bak penampung air bersih. Warga mengaku mengambil air sisa tampungan air hujan. Warga setempat bertahan dengan mengonsumsi air dari Toyu, mata air yang muncul saat musim hujan.

Desa Nilanapopun membentuk Posko Tanggap darurat di kantor Desa setempat guna menanggulangi bencana alam yang melanda 221 kepala keluarga atau 845 jiwa di desa tersebut. Tim NasDem Peduli Bencana disambut Penjabat Kepala Desa, Yohana Fransiska Boleng serta staf desa setempat.

Yohana Fransiska menuturkan, banjir bandang telah meluluhlantakan seluruh lahan pertanian berupa jagung siap panen dan komoditi jambu mente, tumpuan ekonomi warga. Lahan kebun milik warga tersebut kini sudah tidak dapat  dimanfaatkan lagi karena berubah menjadi lahan bebatuan.

Tak hanya itu, lumbung pangan dan ternak milik warga di kompleks kebun itu ikut disapu badai.

"Lungu Belo, satu-satunya sumber mata air untuk kebutuhan air bersih berikut jaringan pipanya ikut tertimbun banjir," ujar Yohana.

Tak hanya itu, pepohonan yang tumbang memutus pasokan listrik ke desanya. Sejak dihantam banjir bandang 21 hari lalu, listrik di Desa itu mati total. Meski telah menerima bantuan Genset dari BNPB, namun pihak Desa masih mengupayakan bahan bakar, bensin.

"Kesulitan karena sampai saat ini pakai uang pribadi untuk tanggulangi kebutuhan di desa. Sebab, APBDes tahun 2021 belum dicairkan. Dana desa belum bisa dipakai. Saat ini sudah selesai input di PMDes Kabupaten  Lembata," lanjutr Yohana.

Setali tiga uang, jaringan selulerpun ikut terganggu. Beruntung, jaringan telepon masih muncul di sejumlah desa. Sejak desa tersebut terisolir, sudah terkirim bantuan 4,7 ton logistik berupa bahan makanan dari pemerintah. Ditambah 26 donatur yang sudah memberikan bantuan kemanusiaan.

baca juga: Bantuan korban banjir NTT Nasdem

Di Desa Nilanapo, tim peduli bencana Partai NasDem menjadi penyumbang ke-27 menyerahkan bantuan guna meringankan beban warga.

Ketua DPD Partai NasDem Lembata, Hendrik Mosa Langobelen, menjelaskan, bantuan kemanusiaan yang disalurkan tim Nasdem Peduli Bencana Lembata, berasal dari dua legislator partai Nasdem di DPR RI, yakni Julie  Sutrisno Laiskodat dan Wakil Ketua DPR RI, Rahmat Gobel. Bantuan berupa beras, air mineral, pakaian dalam wanita, kain lipat, sabun mandi, pasta gigi, sikat gigi, sabun cuci, ember dan gayung.

"Kami sangat berharap, warga Desa ini segera bangkit dari keterpurukan. Tentang kebutuhan lahan pertanian yang sudah tidak dapat digunakan lagi, mohon pak Penjabat Kades berkoordinasi dengan Pemerintah dan Partai NasDem bersedia mencarikan solusi agar pada musim tanam tahun berikut, petani dapat segera bekerja kembali," kata Hendrik Mosa Langobelen.(OL-3)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik