Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
USAI bencana di Pulau Adonara, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, banyak kisah tak terduga menimpa warga terdampak banjir bencana banjir bandang, Minggu (4/4). Salah satu kisah tak terduga datang dari Hendrikus Hengki Boy, warga Waiwerang, Kecamatan Adonara Timur.
Sebelumnya, ia sempat terserang penyakit stroke hingga membuat dirinya lumpuh total selama setahun. Kini ia telah sembuh dari penyakit dan bisa berjalan layaknya orang normal akibatnya bencana banjir bandang yang melanda Pulau Adonara.
Saat ditemui mediaindonesia.com, di posko SDI Waiwerang, Selasa (20/4), Hengky, sapaan akrabnya, menceritakan, setahun dirinya hanya bisa terbaring di atas tempat tidur. Separuh tangan dan kaki tak bisa digunakan untuk berjalan dan menggenggam sesuatu.
Dirinya pernah dibawa ke dokter hingga dukun untuk bisa disembuhkan. Sayangnya, penyakit itu tak kunjung sembuh-sembuh sehingga membuat dirinya mengalami frustasi.
"Saya ini lumpuh total selama setahun. Saya tidak bisa melakukan aktivitas apapun. Saya tidak bisa jalan. Semua cara saya lakukan agar bisa sembuh. Saya pernah berobat ke dokter dan dukun tetapi juga tidak pernah sembuh, " ujar pensiun PNS ini.
Namun, selama itu pria berusia 56 tersebut menghabiskan waktunya di tempat tidur dengan berdoa. Mukjizat pun datang. Sekitar Minggu 4 April 2021 pukul 02.00 Wita banjir melanda permukiman warga yang ada di Waiwerang.
Ia yang sendirian di kamar tidur mulai mendengar teriakan warga sekitar. Tanpa disadari, tiba-tiba ia langsung lompat dari tempat tidur dan berlari ke luar rumah dengan air sudah setinggi perutnya. Tidak lama kemudian, banjir bandang datang dengan membawa kayu dan batu merusak permukiman warga yang ada di Waiwerang.
"Saya juga tidak percaya. Saat banjir datang, saya lompat lima anak tangga di depan rumah. Saya langsung lari keluar. Tiba-tiba saya bisa jalan. Saya juga kaget. Saya sempat menangis karena bisa jalan. Ini keajaiban. Saya sembuh berkat Tuhan," ujar dia.
Dia sampaikan saat ini ia sudah bisa membawa kendaraan roda dua dan melakukan aktivitas seperti manusia normal. "Sekarang saya sudah bisa bawah motor. Saya sudah bisa ke mana-kemana. Ini berkat dari Tuhan," ungkap dia lagi. (OL-14)
Rusaknya ekosistem hulu DAS Citarum secara signifikan meningkatkan bencana banjir di daerah-daerah di sekitar wilayah Bandung, terutama di Bandung Selatan.
Hingga Rabu, (21/5) para korban banjir Grobogan telah lima hari menginap di pengungsian. Mereka mengungsi di Gedung Olahraga (GOR) GOR Tanggirejo.
Menko PMK Pratikno menyampaikan pemerintah serius dalam melakukan penanganan banjir Jabodetabek secara terpadu lintas Kementerian dan Lembaga.
Sebagai respons terhadap bencana tersebut, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) berupaya memastikan layanan kesehatan tetap berjalan bagi para korban bencana banjir.
Cuaca ekstrim yang menyebabkan hujan deras hingga banjir tersebut mengakibatkan 768 gardu distribusi terdampak, sehingga terpaksa dipadamkan sementara demi keselamatan warga.
Dalam satu hari bencana banjir, longsor, pohon tumbang terjadi di 52 Desa di Kabupaten Bogor dan 14 titik di Kota Bogor.
Keberhasilan menjadikan kedua SD tersebut sebagai tim siaga bencana melalui pembuatan denah risiko bencana, mengantongi SK Tim Siaga Bencana (TSB), miliki SOP gempa bumi, dan rencana aksi.
Diskusi bersama diskusi bersama Gubernur dan DPRD Provinsi Nusa Tenggara Timur digelar untuk menyusun perda terkait kelestarian lingkungan.
Menteri PPPA Arifah Fauzimengecam kekerasan seksual yang dialami seorang perempuan (MML) oleh oknum anggota Polisi (Aipda PS) di Kabupaten Sumba Barat Daya, NTT.
EYAA mempertemukan organisasi masyarakat sipil dan social enterprise dari berbagai negara ASEAN dengan relawan muda ASEAN untuk merancang dan menjalankan program sosial.
Tahun ini, Festival Film Flobamora mengangkat tema Kalunga dari bahasa Sumba sebagai simbol tumbuh dan berkembangnya perfilman di wilayah ini.
SETELAH 15 tahun berkecimpung di dunia televisi, mulai dari reporter hingga produser, Dody Johanjaya memutuskan untuk menukar kamera dengan setang sepeda.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved