Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Musim Kemarau Kalsel Waspadai Bencana Kebakaran Rumah

Denny Susanto
20/4/2021 12:30
Musim Kemarau Kalsel Waspadai Bencana Kebakaran Rumah
Suasana sisa kebakaran yang melanda permukiman padat penduduk di Jalan Keadilan Dalam, Taman Sari, Jakarta Barat, Senin (19/4/2021).(Mi/Andri Widiyanto)

MEMASUKI musim kemarau masyarakat di Provinsi Kalimantan Selatan diminta mewaspadai ancaman bencana sosial berupa kebakaran permukiman. Kalsel masuk kategori daerah rawan bencana kebakaran hutan dan lahan serta permukiman saat musim kemarau. Hal ini dikemukakan Achmadi, Kepala Seksi Perlindungan Sosial Korban Bencana Dinas Kesejahteraan Sosial Kalsel, Selasa (20/4).

"Kalsel masuk kategori daerah rawan bencana kebakaran permukiman selain karhutla," kata Achmadi.
            
Karena itu memasuki musim kemarau seperti sekarang ini pihaknya terus menghimbau agar masyarakat mewaspadai ancaman bencana kebakaran ini. Dalam beberapa waktu terakhir peristiwa kebakaran permukiman mulai marak terjadi di wilayah Kalsel.

Kemarin  kebakaran permukiman terjadi Kecamatan Batang Alai Selatan, Kabupaten Hulu Sungai Tengah yang menyebabkan lima buah rumah dihuni 20 jiwa hangus terbakar. BPBD setempat menyebut tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini, namun kerugian diperkirakan mencapai ratusan juta rupiah.Berdasarkan data Dinas Kesejahteraan Sosial Kalsel, tercatat sepanjang Januari hingga April 2021 terjadi 34 kali bencana kebakaran permukiman. Frekuensi kebakaran terbanyak terjadi di Kota Banjarmasin sebanyak delapan kali dan Kabupaten Banjar enam kali.

"Kebakaran menyebabkan 101 rumah yang dihuni 113 keluarga rusak ringan hingga rusak total dan 5 orang tewas akibat kebakaran," ujar Achmadi.

baca juga: PPKM Mikro di Kalsel Terus Diperpanjang

Adapun kerugian akibat bencana kebakaran ini sebesar Rp11,6 miliar. Sementara pada 2020 lalu bencana kebakaran permukiman di Kalsel terjadi sebanyak 172 kali. Kebakaran menyebabkan 583 keluarga atau 1.860 jiwa terdampak dengan kerugian mencapai Rp43,4 miliar. Kebakaran juga menyebabkan satu orang meninggal dunia. (OL-3)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya