Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

PPKM Mikro di Kalsel Terus Diperpanjang

Denny Susanto
20/4/2021 11:03
 PPKM Mikro di Kalsel Terus Diperpanjang
Kendaraan melintas di Jalan Jendral Sudirman Palembang, Sumatra Selatan, Senin (5/4/2021) saat pelaksanaan PPKM Mikro(ANTARA FOTO/Nova Wahyudi)

PEMERINTAH Provinsi Kalimantan Selatan terus memperpanjang pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) berskala mikro dan sudah memasuki tahap ke enam, seiring kondisi pandemi covid-19 yang semakin parah di wilayah tersebut. Pemprov Kalsel menetapkan masa perpanjangan PPKM mikro  selama 14 hari ke depan terhitung sejak 20 April 2021 berdasarkan evaluasi penanganan covid-19.

"PPKM Mikro di Kalsel akan terus diperpanjang," ujar Penjabat Gubernur Kalsel, Safrizal ZA, Selasa (20/4).

Berdasarkan hasil evaluasi kondisi pandemi covid di Kalsel terus melonjak yang salah satu penyebabnya masih kurangnya kepatuhan masyarakat terhadap protokol kesehatan 5M. Tingkat penularan atau penyebaran covid-19 di Kalsel masuk kategori sangat tinggi dengan angka attack ratio mencapai 734 per 100 ribu penduduk.

"Tingkat penularan atau serangan covid di Kalsel sangat tinggi. Kalsel juga mencatat kasus penderita covid aktif 9 persen. Namun tingkat kesembuhan juga tinggi lebih dari 88 persen," tutur Muslim, Juru Bicara Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid 19 Kalsel.

Di sisi lain Pemprov Kalsel telah membuat kebijakan larangan mudik pada lebaran tahun ini.

Saat ini pemerintah pusat menambah lima provinsi baru yang akan menerapkan kebijakan PPKM mikro yakni Sumatera Barat, Jambi, Kepulauan Bangka Belitung, Lampung, dan Kalimantan Barat. Sehingga total ada 25 provinsi yang menerapkan kebijakan PPKM berskala mikro, termasuk provinsi Kalsel.

baca juga: Pemprov DKI Jakarta Perpanjang PPKM Mikro

Secara nasional pemerintah mengklaim penerapan PPKM mikro cukup efektif menekan laju penularan covid-19. Komandan Korem 101 Antasari, Brigjend Firmansyah mengatakan di lapangan tempat ibadah ada yang telah menerapkan protokol kesehatan, tapi ada juga mengabaikannya. Momentum Ramadan bisa dimanfaatkan untuk mensosialisasikan lagi pentingnya protokol kesehatan di tempat-tempat ibadah. Termasuk sosialisasi vaksinasi, sehingga masyarakat tidak terpengaruh isu-isu yang menyesatkan. (OL-3)

 

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya