Headline

Presiden Prabowo berupaya melindungi nasib pekerja.

Fokus

Laporan itu merupakan indikasi lemahnya budaya ilmiah unggul pada kalangan dosen di perguruan tinggi Indonesia.

Rencana Impor Beras Kembali Ditentang

Bayu Anggoro
27/3/2021 19:45
Rencana Impor Beras Kembali Ditentang
Petani Lebak, Banten sedang menanam padi di lahannya.(dok.mi)

RENCANA pemerintah yang akan mengimpor jutaan ton beras kembali mendapat penolakan. Kali ini disampaikan Ketua DPD PDIP Jawa Barat yang juga anggota DPR RI Ono Surono.

Keberatan atas rencana pemerintah itu disampaikan Ono saat mengunjungi Pusat Dakwah Islam Jawa Barat, di Bandung, Sabtu (27/3). Dalam kesempatan itu, Ono bersama sejumlah pengurus DPD PDIP Jawa Barat lainnya diterima Ketua Pusat Dakwah Islam (Pusdai) Jawa Barat, KH. Khairul Anam.

Ono menyoroti data yang menjadi landasan Kementerian Perdagangan untuk melakukan impor beras. Menurutnya, data tersebut tidak sesuai dengan data Kementerian Pertanian yang mengungkapkan banyaknya ketersediaan beras dalam negeri.

"Berdasarkan data dari Kementerian Pertanian, dari Januari hingga April 2021 akan ada produksi padi sebesar 14,54 juta ton," katanya. Banyaknya setok beras inipun diperkuat tingkat konsumsi beras masyarakat pada rentang waktu tersebut yang hanya 9,72 juta ton.

"Artinya ada surplus tuh sampai bulan April. Surplusnya juga 4,81 juta ton," katanya.

Dengan begitu, lanjut dia, tidak terjadi krisis pangan sehingga rencana Kementerian Perdagangan yang akan mengimpor beras tidak perlu diwujudkan. "Dari data yang disajikan Kementerian Pertanian, tidak ada krisis pangan, khususnya beras sampai menjelang Mei atau menjelang bulan Ramadhan atau hari raya Idul Fitri," tegasnya.

Sementara itu, dalam kegiatan di Pusdai Jawa Barat, Ono menggelar silaturahmi bersama sejumlah ulama. Acara ini juga dihadiri oleh PWNU Jawa Barat yakni Muhammad Igbal Sulam. Selain membahas isu kenegaraan seperti rencana impor beras, dibahas juga terkait syiar Islam.

"Saya menyampaikan permohonan agar PDI Perjuangan diajak dan terlibat dalam kegiatan-kegiatan syiar Islam. Karena Nasionalis - Religius adalah Benteng Tegaknya Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika," katanya. (OL-13)

Baca Juga: Penyataan Jokowi Dinilai Redakan Polemik Impor Beras



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Muhamad Fauzi
Berita Lainnya