Headline

Tidak ada solusi militer yang bisa atasi konflik Israel-Iran.

Fokus

Para pelaku usaha logistik baik domestik maupun internasional khawatir peningkatan konflik Timur Tengah.

Memanfaatkan Peluang Pasar Steak di Kota Bandung

Bayu Anggoro
16/3/2021 22:45
Memanfaatkan Peluang Pasar Steak di Kota Bandung
Sajian steak di salah satu rumah makan di Jakarta(MI/USMAN ISKANDAR)

SEKALI lagi, kejelian dan inovasi membuat usaha baru mampu berkembang di masa pandemi. Adalah dua anak muda di Bandung, yakni Ricky Safari Nurbakti dan Iqbal Jabbar yang sudah membuktikannya.

Mereka jeli menangkap peluang. Keduanya juga berinovasi untuk menembus kejumudan sektor kuliner yang sudah ada.

Ricky dan Iqbal bekerja sama meluncurkan Sir.Loin Beef House di Kota Bandung, Jawa Barat. Hasilnya, setiap hari omset rumah makannya meraup fulus hingga Rp14 juta.

"Potensi bisnis kuliner stek di Bandung Raya masih terbuka luas. Kami yakin, karena jumlah pemain di bisnis ini masih terbilang minim," ungkap Iqbal Jabbar, Selasa (16/3).

Dia mengaku membidik konsumen kelas menengah yang jumlahnya sekitar 1 juta di Bandung. "Ini proyek kami yang pertama. Semoga ke depan bisa bermitra dengan yang lainnya," lanjut dia.

Strategi dalam membidik pasar, kata Iqbal, adalah dengan mengandalkan
media sosial. Pihaknya juga melibatkan influencer ternama.

Selama pandemi covid-19, bisnis kuliner di bilangan Jalan Karapitan Kota Bandung ini beroperasi mulai pukul 09.00 WIB-21.00 WIB dengan tetap memberlakukan protokol kesehatan yang ketat.

Salah satunya membatasi jumlah pengunjung untuk menghindari kerumunan.
Selain itu, Sir.Loin Beef House menyediakan pesan antar yang sudah
bekerja sama dengan ojek online.

"Setiap pengunjung yang datang langsung dicek suhu tubuh dan diwajibkan
cuci tangan terlebih dahulu," ujarnya.

Adapun, konsep yang ditawarkan, Sir.Loin Beef House ialah menjanjikan pelayanan yang berbeda dari yang lainya, yakni konsumen diberi keleluasaan menentukan takaran menu yang akan dihidangkan.

Selain itu, konsumen bisa melihat langsung proses pengolahan makanan
sebelum dihidangkan. "Konsumen yang datang ke sini bisa pilih dagingnya
langsung sehigga takarannya sesuai dengan selera masing-masing.
Koonsumen pun bisa menakar menunya rerata 150-500 gram," jelasnya

Dia menyebutkan untuk ukuran kuliner steak harganya pun dinilai ekonomis  mulai dari Rp35.000-Rp100.000 per 100 gram. Selain itu, konsumen pun bisa melihat langsung cara memasaknya sehingga konsumen lebih percaya bahwa daging yang dihidangkan memiliki kualitas yang baik.

Iqbal juga menyampaikan pihaknya ingin mengedukasi konsumen tentang
kualitas daging yang disajikan. Pasalnya, selama ini di tempat lain
antara menu dengan daging sering berbeda.

"Konsepnya kita open banget sehingga konsumen bisa memilih daging dan
cara memasaknya," ujarnya.

Adapun, menu spesial yang disajikan yaitu Sirloin. Well done dan medium well teksturnya hampir sama berbeda dengan lainnya. Selain itu, Sir.Loin Beef House mengandalkan bahan baku daging sapi dari Australia langsung.

Menu andalan lainnya yaitu Meltique (daging sapi Jepang yang diolah
secara insulin di Australia). Ia menuturkan di tempat lain jenis daging
ini sering dinamai Wagyu yang berasal dari sapi Jepang.

Dilihat dari harganya jenis daging Wagyu lebih mahal sehingga tidak
mungkin dijual murah ke konsumen. "Jadi selama ini konsumen di tempat
lain mengkonsumsi daging Meltique meskipun di menu tercatat Wagyu.
Rasanya mungkin berbeda tapi Wagyu memiliki aroma tersendiri,"
pungkasnya. (N-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : NUSANTARA
Berita Lainnya