Headline
Kementerian haji dan umrah menaikkan posisi Indonesia dalam diplomasi haji.
Kementerian haji dan umrah menaikkan posisi Indonesia dalam diplomasi haji.
SUDAH 15 tahun seorang janda dengan dua anak di Kampung Jerukmipis, RT 01 RW 03, Desa Ciroyom, Kecamatan Bojonggambir, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, belum mendapatkan bantuan dari pemerintah daerah, terutama rumah layak huni. Kini, keluarga tersebut sempat tiga hari tidak makan dan memenuhi kehidupannya dengan mengandalkan nasi ditaburi garam.
Ketiganya tinggal di rumah gubuk berukuran 3x4 meter beratap pohon kelapa dan dindingnya berbahan bambu (bilik). Rumah yang dibangun di lahan wakaf dihuni oleh Emin, 45, bersama kedua anaknya yang masih kecil yakni bernama Ratnasari, 15, dan Siti Nurazizah, 10.
Namun, anak paling kecil belum pernah melihat wajah ayahnya. Pasalnya, saat masih di kandungan, sang ayah telah meninggal dunia. Anak yang besar terpaksa harus drop out (DO) sejak naik kelas 3 SMPN 1 Taraju.
Tanah wakaf untuk rumah Emin selama puluhan tahun didirikan oleh tetangga dengan cara bergotong royong. Bangunan tersebut tampak reyot dan saat hujan turun mengalami bocor.
Untuk mencapai rumah Emin diperlukan waktu sekitar 3,5 jam dari Kota Tasikmalaya. Mereka hanya beralaskan tikar tanpa ada kasur. Kondisi ruangan juga sempit. Terdapat gulungan kayu bakar termasuk tungku.
"Kami tetap bertahan menghidupi kedua putri yang masih kecil setelah ayahnya meninggal dunia. Kondisi kehidupan di rumah selama ini mau makan dan tidak makan tergantung penghasilan. Jika tidak ada uang, semua terpaksa memakan daun singkong atau beras menir," katanya, Selasa (9/3).
Emin mengatakan, kehidupan yang dialaminya sekarang hanya bisa mengandalkan para tetangganya dengan terpaksa meminta pekerjaan serabutan atau bertani untuk makan agar tetap bertahan hidup bersama anak-anak. Uang yang diperoleh habis untuk membeli beras, lauk pauk, dan peralatan mandi. Untuk pakaian bagi kedua putrinya selama ini ia masih mengalami kesulitan.
"Memang uang itu setiap bulan didapatkan dari Program Keluarga Harapan (PKH) sebesar Rp200 ribu. Setelah anak paling besar drop out (DO) dari sekolah, semua hilang. Kami hanya mengandalkan uang dari kerja harian untuk menafkahi kedua anak meski tidak semua kemauan yang diberikannya maksimal. Apalagi kedua anaknya ingin membeli pakaian, jajan, dan menabung yang belum terwujud," katanya sambil menangis. (OL-14)
petugas membawa korban ke kamar jenazah RSUD Dr Soekardjo untuk kepentingan autopsi dan penyelidikan yang dilakukan oleh Polres Tasikmalaya Kota.
Tidak ada korban jiwa, tapi jalan penghubung antar Kecamatan tertutup materil tanah longsor dan pohon tumbang
Hujan deras yang terjadi ini tidak menyurutkan para peserta bubar dan mereka tetap bertahan.
Pembentangan bendera tersebut, bentuk penghormatan terhadap jasa para pahlawan.
Warga Kampung Pajagan, Kelurahan Cigantang, Kecamatan Mangkubumi, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat membuat lorong merah putih sepanjang 100 meter.
Penolakan ini terjadi dengan dalih orangtua bayi tidak membawa dokumen seperti Kartu Keluarga (KK) dan Kartu Identitas Anak (KIA) saat datang ke rumah sakit.
Lembaga Demografi UI mengungkap masih banyak lansia di Indonesia yang hidup miskin dengan kesehatan buruk masih harus terus bekerja.
Wamensos Agus Jabo Priyono menyampaikan terima kasih kepada Presiden Prabowo Subianto. Sebab, Sekolah Rakyat merupakan salah satu program untuk memutus kemiskinan
Prabowo menekankan, Sekolah Rakyat merupakan bagian dari upaya besar pemerintah dalam memutus rantai kemiskinan.
Video bocah Gowa pungut snack pejabat usai HUT ke-80 RI viral. Fakta di baliknya ungkap ironi kemiskinan, dana publik terbuang, hingga reaksi Kapolres.
Penyaluran bantuan sosial (bansos) yang mengacu pada Data Terpadu Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN) akan lebih baik.
Lembaga Riset dan Data Analisis Sigmaphi 118,73 juta orang atau 42,9% penduduk Indonesia pada tahun 2023 hidup dalam kondisi tidak layak.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved