Headline

Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.

Fokus

Tidak semua efek samping yang timbul dari sebuah tindakan medis langsung berhubungan dengan malapraktik.

Hujan dan Angin Kencang Rusak Puluhan Rumah di Tasikmalaya

Kristiadi
23/1/2021 07:40
Hujan dan Angin Kencang Rusak Puluhan Rumah di Tasikmalaya
Warga Kampung Pasir Kota Tasikmalaya melihat rumahnya tidak memiliki atap lagi setelah angin kencang menyapu rumahnya.(MI/Kristiadi)

HUJAN deras disertai angin kencang yang terjadi Jumat (22/1) petang menyebabkan puluhan rumah di Kampung Pasir, Kelurahan Sukajaya, Kecamatan Purbaratu, Kota Tasikmalaya mengalami kerusakan. Para pemilik rumah terpaksa mengungsi karena kondisi rumah yang rusak bisa membahayakan penghuninya.

Manager Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tasikmalaya, Harisman mengatakan hujan deras disertai petir dan angin kencang telah menyebabkan puluhan rumah rusak terutama di bagian atap atau genteng. Dilaporkan tidak ada korban jiwa. 

"Hujan deras yang disertai angin kencang awalnya terjadi di Jalan Letjen Mashudi di Kelurahan Setiaratu, Kecamatan Cibeureum. Angin kencang juga menumbangkan pohon dan menimpa sebuah rumah. Kemudian sejumlah rumah mengalami kerusakan pada bagian atap," kata Harisman, Jumat (22/1).

Petugas telah mendata jumlah rumah yang rusak dan meminta para penghuni rumah mengungsi sementara.

"Petugas BPBD sekarang ini akan melakukan pendataan ke lapangan dibantu oleh petugas kelurahan bersama RT, RW. Selain angin kencang ada kejadian longsor yang menimpa rumah Darmi, 55 di Kampung Karangresik, Kelurahan Sukamanah, Kecamatan Cipedes," lanjutnya.

baca juga: Puluhan Rumah di Brebes Terancam Longsor Tergerus Sungai Pedes

Salah satu warga yang rumahnya terdampak angin kencang, Ayi Nurhayati, 61 mengatakan hujan deras disertai angin kencang menyebabkan sebuah pohon tumbang dan menimpa tembok rumahnya. Namun Ayi memilih bertahan di rumah bersama keluarganya dengan menutup atap rumah dengan terpal. 

"Kami memilih bertahan di rumah bersama keluarga dengan menambal bagian atap yang rusak sementara memakai terpal," ujar Ayi. (OL-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik