Headline

Pengacara Tannos menggunakan segala cara demi menolak ekstradisi ke Indonesia.

Fokus

Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.

BMKG : Jawa Barat Rawan Bencana Banjir Bandang

Atalya Puspa
19/1/2021 23:05
BMKG : Jawa Barat Rawan Bencana Banjir Bandang
Dampak banjir bandang di Cisarua, Selasa (19/1).(MI/Ramdani)

KEPALA Stasiun Klimatologi Bogor Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Abdul Mutholib mengingatkan potensi banjir bandang di wilayah Jawa Barat, seiring dengan datangnya puncak musim hujan.

"Perlu diwaspadai potensi cuaca ekstrem seperti hujan lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang, puting-beliung, maupun hujan ringan hingga sedang berlangsung secara terus-menerus yang rawan berpotensi menimbulkan terjadinya banjir bandang," kata Abdul, dalam keterangan resminya.

Untuk itu, katanya, masyarakat diimbau tetap waspada dan berhati-hati terhadap potensi cuaca ekstrem yang menyebabkan bencana hidrometeorologi (puting beliung, hujan lebat disertai kilat/petir, hujan es, dll) dan dampak yang dapat ditimbulkannya seperti banjir, banjir bandang, genangan, angin kencang, pohon tumbang, dan jalan licin.

Selama tiga hari ke depan, sebut Abdul, potensi hujan sedang hingga lebat masih terdeteksi di wilayah Perkebunan Teh Gunung Mas Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor Jawa Barat.

Kawasan itu baru saja dilanda banjir bandang, Selasa (19/1) pagi. BMKG mencatat curah hujan dengan intensitas ekstrim tercatat pada Pos Hujan Gn Mas Puncak sebesar 107,5 mm (Hujan Sangat Lebat). Sedangkan dari pos pengamatan Naringgul Puncak, tercatat curah hujan sebesar 112 mm (Hujan sangat lebat).

Berdasarkan pantauan citra radar, tampak terjadi pergerakan awan hujan dari arah Barat hingga Barat Laut ke wilayah wilayah Cisarua Bogor dalam durasi yang lama dan bersifat terus menerus dari siang hingga dini hari yakni pukul 10.46 – 05.00 WIB. Kondisi curah hujan yang cukup tinggi tersebut berpotensi memicu luapan air sungai dan mengakibatkan banjir di sekitar daerah aliran sungai.

"Berdasarkan analisis kondisi dinamika atmosfer proses pertumbuhan awan hujan pada saat tanggal kejadian tersebut dipicu oleh kondisi atmosfer yang labil dan didukung oleh kondisi anomali suhu permukaan laut yang masih hangat serta terdapatnya daerah perlambatan angin yang melewati wilayah Jawa Barat, sehingga meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di wilayah Jawa Barat," bebernya.

Terkait kejadian tersebut, BMKG telah mengeluarkan informasi peringatan dini cuaca ekstrem skala waktu 3 jam-an untuk wilayah Jawa Barat (khususnya Jabodetabek) sebelum terjadinya cuaca ekstrem di wilayah Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor, pada tanggal 18 Januari 2021 dari pukul 17.20 WIB hingga 20.20 dan pukul 22.20 hingga 23.45. (H-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Zubaedah Hanum
Berita Lainnya