Headline
Tidak ada solusi militer yang bisa atasi konflik Israel-Iran.
Para pelaku usaha logistik baik domestik maupun internasional khawatir peningkatan konflik Timur Tengah.
HARGA sayuran terus melonjak. Di Pasar Tradisional Baru Porong, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, kenaikan terjadi sejak awal tahun.
Para pedagang menyebutkan datangnya musim hujan, membuat hasil panen merosot, sehingga harga pun naik.
"Setiap jenis sayuran, rata-rata naik Rp2 ribu per kilogram. Tapi ada juga yang naik hingga 100%," kata Ahmad Kausar, pedagang, Senin (11/1).
Di sisi lain, kenaikan harga cabai rawit yang sempat menyentuh angka Rp80 ribu per kilogram, akhirnya turun menjadi Rp65 ribu. Penurunan harga diperkirakan terjadi akibat permintaan dari warga yang turun, karena harganya yang mahal.
"Tapi bisa saja harga cabai rawit naik lagi. Harga sekarang ini belum stabil," lanjutnya.
Harga sayuran yang naik terdiri dari mentimun, dari sebelumnya Rp5.000 menjadi Rp10 ribu per kilogram. Bawang merah dari Rp17 ribu manjadi Rp19 ribu, terong dari Rp8.000 menjadi Rp 10 ribu. (N-3)
Harga cabai merah saat ini hanya berkisar Rp16 ribu per kilogram di sejumlah sentra pasar di Sumut.
“Masyarakat jadi mengurangai jumlah pembelian dan itu mengakibatkan stok cabai di pedagang lambat habisnya,”
DUA pekan pascahari raya Idul Fitri atau Lebaran 2025 yakni pada Senin (14/4) harga cabai di Purwokerto, Jawa Tengah masih bertahan di angka yang tinggi.
Sejak beberapa hari terakhir sebelum hari Nyepi hingga tiba hari Idul Fitri, harga cabai rawit masih bertahan tinggi yakni Rp130 ribu/kilogram (kg).
Harga cabai rawit merah di sejumlah pasar di Bali tembus hingga Rp120 ribu hingga Rp130 ribu per kilogram menjelang Hari Raya Nyepi dan Idul Fitri 2025.
Menurut Nasir, kenaikan harga cepat berubah selama Ramadan ini. "Kenaikan harga terjadi dalam sebulan ini,” kata Nasir.
Mengkonsumsi sayuran secara konsisten dapat mengurangi kemungkinan timbulnya uban, menurut temuan terbaru dari peneliti internasional.
Laporan 2025 Shopper's Guide to Pesticides in Produce mengungkapkan lebih dari 90% sampel buah dan sayuran mengandung sisa pestisida berbahaya.
Setiap aspek memiliki bobot penilaian sebesar 20%, yang mencerminkan pentingnya aspek keberlanjutan dan kolaborasi antarwarga.
Kolesterol tinggi merupakan salah satu masalah kesehatan yang sering kali disebabkan oleh penumpukan lemak berlebihan dalam tubuh.
Bukannya membantu tubuh menjadi lebih sehat, konsumsi sayuran ini malah bisa menurunkan kondisi Anda.
Penderita diabetes sebaiknya membatasi konsumsi sayuran bertepung seperti kentang, jagung, dan kacang polong, serta sayuran kalengan atau yang diolah dengan banyak garam.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved