Headline

DPR klaim proses penjaringan calon tunggal hakim MK usulan dewan dilakukan transparan.

Harga Telor Ayam Tembus Rp55 Ribu per Papan di Aceh

AMIRUDDIN ABDULLAH REUBEE
22/12/2020 14:24
Harga Telor Ayam Tembus Rp55 Ribu per Papan di Aceh
Seorang perempuan sedang memperhatikan telor ayam.(MI/AMIRUDDIN ABDULLAH REUBEE)

HARGA telor ayam ras di kawasan Provinsi Aceh sejak dua pekan terakhir terus melonjak naik. Kenaikan itu ditenggarai terkait menjelang tahun baru dan musim kenduri maulid di provinsi paling ujung barat Indonesia itu.

Dari pengamatan Media Indonesia, kenaikan harga telor paling tinggi itu di antaranya terjadi di Kabupaten Pidie, Pidie Jaya, Bireuen, Aceh Utara, dan Kota Lhokseumawe. Lalu di Banda Aceh Ibukota Provinsi Aceh, Kabupaten Aceh Besar dan Aceh Jaya juga terjadi kenaikan luar biasa.

Di Kabupaten Pidie, misalnya, harga telor ayam ras ukuran besar (kualitas terbaik) mencapai Rp55.000 per papan (30 butir). Harga tersebut lebih mahal dari sebelumnya yang hanya Rp45.000 per papan.

Kemudian telor ayam ras ukuran sedang, dari sebelumnya berkisar Rp38.000 hingga 40.000 per papan, kini naik menjadi Rp45.000 per papan. Untuk harga per butir, telor ukuran sedang ini dari dua pekan sebelumnya Rp1.500 sekarang naik menjadi Rp2.000.

Pedagang grosir telor ayam di Kota Sigli, Ibu Kota Kabupaten Pidie, Faisal, kepada Media Indonesia, Selasa (22/12) mengatakan, melonjaknya harga telor ayam itu karena permintaan meningkat dari biasanya. Lalu terkait menjelang Tahun Baru 2021 M. Ditambah lagi dengan sedang ramainya musim kenduri maulid di Aceh, saat ini.

"Tidak diketahui mengapa menjadi kebiasaan, tiap jelang tahun baru harganya naik. Padahal ini bukan keinginan kita," tutur Faisal.

Dari penelusuran Media Indonesia, tingginya harga telor ayam itu sangat terasa bagi warga di provinsi paling barat Indonesia tersebut. Apalagi sekarang sedang pandemi Covid-19 yang telah meluluhlantakkan sendi ekonomi masyarakat.

Di satu sisi warga sedang terpuruk pendapatan ekonomi, berikutnya ditambah lagi persoalan harga barang semakin mahal. Diharapkan pemerintah bisa mengontrol harga berbagai barang di pasaran. Sehingga tidak terjadi permainan di celah situasi ekonomi sedang bermasalah.

"Masyarakat merasa terayomi kalau ada perhatian besar terhadap harga kebutuhan pokok. Jangan sampai karena secuil orang ingin menikmati keuntungan yang tidak wajar sehingga mengundang penderitaan masyarakat luas,'' tutur Nurbaiti, pemerhati msalah sosial dan keluarga di Aceh. (MR/OL-10)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Denny parsaulian
Berita Lainnya