Headline

Presiden Prabowo resmikan 80.000 Koperasi Merah Putih di seluruh Indonesia.

Fokus

Terdapat sejumlah faktor sosiologis yang mendasari aksi tawur.  

Suplai Logistik ke Kawasan Timur Tetap Terjaga

Lina Herlina
30/10/2020 04:15
Suplai Logistik ke Kawasan Timur Tetap Terjaga
PT Pelabuhan Indonesia IV (Persero) selalu berupaya menjaga ketersediaan logistik barang untuk memenuhi kebutuhan masyarakat khususnya.(MI/Lina Herlina )

DI tengah pandemi covid-19 yang sudah berlangsung delapan bulan lebih pasokan barang untuk kebutuhan penduduk di Kawasan Timur Indonesia (KTI) tetap terjaga.

Menurut Direktur Utama PT Pelabuhan Indonesia IV (Pelindo IV) Prasetyadi, BUMN di bidang jasa kepelabuhanan tersebut tidak berhenti melayani operasi kapal-kapal dari berbagai negara yang melakukan bongkar muat barang di pelabuhan.

“Kami menjaga distibrusi logistik dengan memberikan pelayanan selama tujuh hari dalam seminggu dan 1 x 24 jam. Di masa pandemi pelayanan operasional kami tidak berubah meskipun harus menerapkan protokol kesehatan untuk pencegahan covid-19. Utamanya bagi para pegawai yang bekerja di lapangan,” kata Prasetyadi, kemarin.

Dia juga menyebutkan selain tetap menjaga ketersediaan logistik untuk kebutuhan domestik, Pelindo IV memenuhi kebutuhan barang untuk warga dunia melalui kegiatan ekspor langsung yang tentunya juga berdampak pada perputaran ekonomi masyarakat.

Seperti upaya yang dilakukan PT Pelindo IV Cabang Pelabuhan Pantoloan pada pertengahan September lalu. Cabang perseroan yang berlokasi di Provinsi Sulawesi Tengah itu melakukan ekspor langsung perdana sebanyak 12 kontainer yang memuat kelapa biji dan kayu olahan ke beberapa negara di Asia.

General Manager PT Pelindo IV Cabang Pelabuhan Pantoloan, Nengah Suryana Jendra, mengatakan ekspor langsung yang dilakukan pihaknya saat itu merupakan sinergi antara Pelindo IV, Pemprov Sulteng, eksportir dan perusahaan pelayaran asal Korea Selatan Sinokor Merchant Marine Co Ltd.

Menurut dia, sebenarnya sudah lama komoditas asal Sulteng seperti cokelat, rotan, jagung, arang, kayu olahan, dan kelapa biji merambah ke pasar global. Hanya, selama ini komoditas tersebut dikirim ke luar negeri melalui Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya dan Tanjung Priok Jakarta sehingga datanya tidak tercatat oleh Pemprov Sulteng.

“Padahal semua komoditas itu dari Sulteng. Dengan ekspor langsung dari Pantoloan menghemat biaya lumayan besar antara 25% hingga 30%, termasuk tidak ada lagi biaya untuk relokasi peti kemas,” tandas Nengah dalam keterangan tertulisnya kemarin. (LN/X-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Riky Wismiron
Berita Lainnya