Headline

. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.

Fokus

Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.

Polmark Indonesia Bantah Lakukan Survey Pilkada Makassar

Lina Herlina
15/9/2020 13:06
Polmark Indonesia Bantah Lakukan Survey Pilkada Makassar
Tim pemenangan pasangan Munafri Arifuddi-Abdul Rahman Bando (Appi-Rahman)(MI/Lina Herlina)

HASIL survei  memperlihatkan elektabilitas pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Makassar yang dilakukan Political Marketing Consulting (Polmark Indonesia) mendadak jadi perbincangan di Makassar, Sulawesi Selatan. Lantaran mencuat sebuah hasil survei yang menunjukkan, jika pasangan Munafri Arifuddi-Abdul Rahman Bando (Appi-Rahman) unggul atas tiga pasangan lain yang akan bertarung di Pilwalkot Makassar dengan elektabilitas per Agusutus ini sudah mencapai  31,7 persen.

Unggul jauh dari pasangan Moh Ramdhan 'Danny' Pomanto-Fatmawati Rusdi (Adama') 26,8 persen, Syamsu Rizal-Fadli Ananda (Dilan) 14,4 persen dan Irman Yasin Limpo-Andi Zunnun (None-Zunnun) 3,4 persen. Tapi kemudian, dalam sebuah keterangan tertulis, Senin (14/9), Eep Saefulloh Fatah, Founder dan CEO Polmark Indonesia membatah itu. 
Menurutnya, pihaknya tidak pernah membuat bahan publikasi itu. Dan jika ada pihak lain yang membuatnya, dia tidak tahu sama sekali.

"Saat ini beredar bahan publikasi yang mencantumkan data hasil survei, nama lembaga yang saya pimpin PolMark Indonesia. Dan ada nama dan gambar saya di dalamnya dengan frase kalimat penyertanya. Ada juga keterangan Data Agustus 2020. Saya dan PolMark Indonesia tak bertanggung jawab atas isi bahan publikasi itu," kata Eep.

"Apalagi ada penggunaan gambar saya dengan keterangan yang redaksinya sama sekali tak bisa saya setujui yaitu "Konsultan politik ternama yang memenangkan ..., sepanjang 11 tahun memimpin dan mengelola PolMark Indonesia, saya tidak pernah menggunakan klaim dan glorifikasi diri sebagai bagian dari kerja kami. Itu bukan cara dan gaya saya/kami. Kami tak pernah gunakan frase atau kalimat semacam itu, apalagi sekadar untuk gimmicks marketing," sambung Eep.

Yang jelas tukasnya, PolMark Indonesia tidak pernah mengadakan survei di Kota Makassar, pada Agustus lalu. 

"Survei kami terakhir pada akhir Juli 2020. Bagaimana hasilnya? Kami tak punya kewajiban untuk menyampaikan hasilnya kepada siapapun kecuali kepada mitra kerja sama survei kami," terang Eep.

baca juga:KPU Riau Tetapkan 2,4 Juta DPS Pilkada Serentak 2020

Kemudian, muncul lagi keterangan tertulis dari tim pemenangan Appi-Rahman. Menurut Fadli Noor, juru bicara Appi-Rahman, Erwin Aksa selaku Ketua Tim Pemenangan sangat kecewa dengan sikap Eep. Karenanya, ia dipecat sebagai konsultan politik Appi-Rahman, dan timnya yang sedang bekerja diusir dari Makassar.

Fadli menyebutkan, pengusiran itu merupakan buntut dari pernyataan Eep yang seolah mengingkari hasil survei Polmark yang dipublikasikan oleh tim pemenangan Appi-Rahman.

"Tim kami memiliki semua dokumen kontrak tentang pengikatan kerja sama antara Tim Pemenangan Appi-Rahman dengan Polmark. Termasuk hasil survei yang telah dilakukannya dan bukti-bukti pembayarannya. Bahkan foto-foto ketika Polmark mempresentasikan hasil surveinya ke tim di Makassar, itu ada semua," ungka Ketua PSI Sulsel itu.

"Kontrak menyebutkan Polmark bekerja untuk tujuan politik memenangkan Appi-Rahman. Jadi Polmark itu merupakan bagian dari kerja besar pemenangan Appi-Rahman," tegas Fadli.

Dengan demikian, menurut Fadli, apa pun yang dilakukan tim pemenangan dengan segala cara yang benar, tidak ada kebohongan atau pemalsuan data, selama sesuai hasil survei, itu merupakan kewenangan Tim Pemenangan. 

"Menjadi aneh ketika Eep dan Polmark mengingkari informasi itu," ujar Ketua PSI Sulsel ini.

Fadli bahkan menyebutkan, jika, tim pemenangan Appi-Rahman telah melakukan kontrak kerja dengan PolMark untuk kegiatan pendampingan political marketing per 19 Agustus 2020 dengan nilai kontrak Rp1,5 miliar dan telah dibayarkan.

Sayangnya Erwin Aksa, saat dihubungi, Selasa (15/9), untuk mengkonfirmasi kebenaran dirinya telah mengusir Eep dan PolMarknya dari Makassar tidak ada respons. Direktur Utama Bosowa itu malah hanya balik bertanya kabar. (OL-3)
 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik