Headline

Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.

Fokus

Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.

Pola Klaster tak Jelas, Penyebaran Covid-19 di Jepara Berbahaya

Akhmad Safuan
04/8/2020 13:15
Pola Klaster tak Jelas, Penyebaran Covid-19 di Jepara Berbahaya
Ilustrasi: Rapid test massal(MI/Akhmad Safuan)

PEMERINTAH Provinsi Jawa Tengah telah melakukan 138.500 tes covid-19. Kasus yang terjadi di Jepara menjadi sorotan karena pola klaster penyebaran korona tidak jelas hingga cukup berbahaya.

Pantauan Media Indonesia, Selasa (4/8), kasus covid-19 di Jawa Tengah terus menunjukan angka peningkatan hingga kini tercatat mencapai 9.954 kasus dari 35 kabupaten/kota yang ada. Kasus covid-19 di Kabupaten Jepara menjadi sorotan karena tingkat penyebaran cukup tinggi.

Data dihimpun dari Dinas Kesehatan Jepara, kasus covid-19 telah mencapai 1.111 kasus yakni sebanyak 253 orang masih dirawat terdiri dari 170 orang isolasi mandiri, 45 orang di rumah sakit di daerah Jepara dan 38 orang di rumah sakit luar Jepara.

Meskipun angka kesembuhan covid-19 di Jepara menunjukan angka menggembirakan yakni capai 787 orang dan meninggal 71 orang, namun penularannya terus diwaspadai mengingat pola klaster penyebaran yang tidak jelas.

"Khusus Jepara terus dilakukan pemantauan dan test covid-19 secara massal guna pencegahan, karena penyebaran yang masih tinggi dan merata hampir di semua wikayah yang ada," kata Kepala Dinas Kesehatan Jateng Yulianto Prabowo.

Baca juga: Sepulang dari Gresik, Ketua DPRD Jepara Wafat akibat Covid-19

Secara keseluruhan di 35 kabupaten/kota, ucap Yulianto Prabowo, Pemprov Jawa Tengah telah melakukan 138.500 test covid-19, bahkan test swab juga dilakukan secara masif dan telah berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan provinsi lain.

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan percepatan penanganan covid-19 terus dilakukan terutama pencegahan penyebaran dengan memutus mata rantai perkembangan virus yang ada, terutama di daerah yang masih rawan seperti Jepara, Kota Semarang dan Demak.

"Kita terus kejar dengan test covid-19 secara massal, Jepara menjadi daerah paling rawan karena pola klaster penyebaran covid-19 di Jepara tidak jelas," kata Ganjar.

Kondisi tidak jelasnya klaster yang ada ini, lanjut Ganjar Pranowo, menjadikan penyebaran cukup berbahaya karena sulit untuk dideteksi secara dini, maka selain menggalakan test massal juga terus dilakukan pelacakan pada setiap kasus yang ada.

"Gerakan Jogo Tonggo, Jogo Kerjo dan Jogo Santri harus terus dilakukan," imbuhnya.(OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya