Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Pengusaha Muda Pasok Masker ke Ratusan Sekolah di Pandeglang

Wisnu AS
20/7/2020 16:37
Pengusaha Muda Pasok Masker ke Ratusan Sekolah di Pandeglang
Direktur Operasional Sains Nutraceutikal Lab Maria Debora.(Dok. Pribadi)

100 ribu masker dipasok PT Sains Nutraceutikal Lab (SNL) ke ratusan sekolah di Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten. Itu merupakan masker anti-air dan anti-droplet, sehingga memenuhi standar pencegahan terhadap penularan covid-19.

Pendiri SNL Maria Debora mengatakan, pihaknya berhasil memenangkan tender pengadaan masker di Pandeglang pada April lalu. “Kami memasok masker ke 823 sekolah di 31 Kecamatan Pandeglang,” ungkap Debora di Tangerang Selatan, Senin (20/7/2020).

Baca juga: Bekerja tanpa Masker, Budi Karya Abaikan Protokol Kesehatan

Di tengah era startup digital, Maria Debora adalah salah satu anak muda yang menggeluti bisnis konvensional. Melalui bendera PT Sains Nutraceutikal Lab (SNL) yang didirikan 2 tahun lalu, Debora dan adiknya mengembangkan usaha alat-alat kesehatan dan obat.

Lebih jauh disebutkan oleh Debora, SNL juga memenangkan tender di Komisi Pemilihan Umum (KPU) Pandeglang untuk pengadaan masker, sarung plastik, sarung tangan, dan tisu. Pada tender ini, SNL selangkah lebih maju karena sudah menyematkan merek Kaplok pada produk tisu.

“Kami menggunakan merek Kaplok karena mudah diingat dan diucapkan, selain itu, kami juga ingin melestarikan istilah atau kata-kata dalam bahasa daerah. Kami tidak ingin ikut-ikutan pengusaha lain yang sering menggunakan istilah asing untuk merek,” tutur Debora.

Untuk diketahui, masyarakat harus disiplin mengenakan masker guna mengatasi lonjakan kasus covid-19. Hal itu dikatakan oleh Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto. Mengenakan masker dan menjaga jarak saat berkontak sosial merupakan langkah penting dalam memutus rantai penularan covid-19.

Maria yang kelahiran Semarang, 26 Oktober 1999, itu menambahkan, SNL belum akan merambah pasar ritel, karena membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Untuk memasok tisu merek Kaplok ke toko ritel yang berjumlah puluhan ribu membutuhkan biaya sangat besar.

“Perusahaan kecil seperti kita bisa langsung bangkrut, karena mesti mengeluarkan uang miliran di muka untuk produksi tisu,” tutur Direktur Operasional Sains Nutraceutikal Lab itu.

Sebagai pebisnis pemula dia mengidolakan pengusaha yang juga Menteri BUMN, Erick Thohir. Alasannya, Erick sukses menyelenggarakan perhelatan Asia Games 2018 Jakarta-Palembang dan berani membuat berbagai terobosan untuk memajukan BUMN.

Baca juga:Yurianto: Jangan Bandingkan Covid-19 Indonesia dengan Tiongkok

Debora mengakui, harus meningkatkan kemampuannya untuk menjadi pengusaha sukses di kemudian hari, antara lain kemampuan public speaking dan marketing.

“Tujuannya agar bisa berbicara di depan banyak orang dan mempromosikan perusahaan. Aku juga sudah ikut pendidikan paralegal untuk bisa membuat draft legal dan contract drafting yang dibutuhkan dalam dunia bisnis,” tukasnya. (RO/A-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Irvan Sihombing
Berita Lainnya