Headline

Senjata ketiga pemerataan kesejahteraan diluncurkan.

Fokus

Tarif impor 19% membuat harga barang Indonesia jadi lebih mahal di AS.

Motif Pembacokan Wakapolres Karanganyar Misterius

Widjajadi
22/6/2020 14:10
Motif Pembacokan Wakapolres Karanganyar Misterius
Kapolres Karanganyar, AKBP Leganek Mawardi.(MI/widjajadi)

POLRES Karanganyar tingkatkan kewaspadaan dengan memperketat  pengamanan di 17 Polsek dan Mako Polres sehari usai terjadinya kasus pembacokan pria tidak dikenal terhadap Wakapolres Busroni, ajudan dan seorang warga sipil, di tengah kegiatan susur Gunung di Posko Pendakian Lawu, Cemoro Kandang, Tawangmangu. Patroli keliling juga dilakukan dalam 24 jam.

"Saya sudah perintahkan seluruh personil yang ada di Polsek dan Polres untuk tingkatkan kewaspadaan dan mempersenjatai diri usai (kasus) pembacokan kemarin," tegas Kapolres Karanganyar, AKBP Leganek Mawardi menjawab mediaindonesia.com, usai pemusnahan miras dan knalpot brong di Mapolres Karanganyar, Senin (22/6).

Terlihat panser Barakuda disiapkan di samping kantor Kapolres Karanganyar, dan pintu masuk ke  markas juga ditutup dengan pintu besi dan dijaga ketat saat berlansung acara pemusnahan ratusan botol miras dan ratusan knalpot brong.

Kapolres Leganek mengatakan proses penyelidikan kasus pembacokan yang diback-up Polda Jateng telah menemukan titik terang, meski belum bisa dibeberkan tentang motif penyerangan tersebut.

Dari hasil olah TKP di Cemoro Kandang sudah ditemukan sejumlah barang bukti, yang akan mengungkap tabir kasus tersebut, dan kemungkinan motif penyerangan " Tapi tentang nama, belum bisa diungkap," imbuh dia.

Hingga kini jenasah tersangka pelaku telah dibawa ke RS Polri Bhayangkara Semarang. Sementara tiga korban pembacokan, yakni Wakapolres Busroni, Bripda Hanif dan seorang warga sipil bernama Broto Sarwono sudah diperbolehkan pulang dari perawatan RSUD Karanganyar.

Legislator NasDem Eva Yuliana mengutuk keras penyerangan terhadap dua anggota Polres Karanganyar ini." Apa pun motifnya, penyerangan terhadap petugas negara adalah pelanggaran hukum yang relatif berat. Saya mengutuk keras," tegas anggota Komisi III DPR RI ini kepada mediaindonesia.com.

Eva mengapresiasi kesiapan dan kesigapan anggota Polres Karanganyar, yang berhasil melumpuhkan tersangka dengan cepat, meski buntutnya tersangka tewas sebelum  sempat mwmberikan pengakuan tentang motifnya. Harus ada pengungkapan tuntas terkait kasusnya.

Kapolres Leganek  pun belum bersedia mengungkao, apakah ada kekompok tertentu dibalik penyerangan terhadap dua anggotanya yang saat insiden terjadi, sedang melakukan kegiatan susur gunung dalam rangka HUT Bhayangkara ke-74.

Sementara itu Bupati Karanganyar Juliyatmono mengatakan, tersangka pembacok sebagai orang yang stres, dan mungkin saja menerima pengaruh ajaran sesat, sehingga melakukan pembacokan terjadap aparat keamanan negara.

"Tersangka pasti orang stres, dan bisa saja menerima pemahaman sesat,sehingga melakukan hal itu (pembacokan). Saya apresiasi bahwa Polres mampu bertindak cepat. Mudah mudahan segera terungkap, apa yang melatarbelakangi kasus itu," kata Juliyatmono. (OL-13)

Baca Juga: Wakapolres Karanganyar Nyaris Jadi Korban Pembunuhan



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Muhamad Fauzi
Berita Lainnya