Headline
RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian
Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.
DIDUGA ada provokator di balik penolakan puluhan warga yang akan menjalani rapid test covid-19 di Kabupaten Flores Tinmur, Nusa Tenggara Timur. Sebelumnya, dilaporkan sebanyak 21 warga dari Dusun Binongko, Desa Sagu, Kecamatan Adonara menolak untuk menjalani rapid test setelah diketahui pernah kontak dekat dengan pasien 02 yang terkonfirmasi positif covid-19.
Sejumlah upaya persuasif terus dilakukan namun sudah lebih dari sepekan sejak Senin (1/6) hingga hari ini Selasa (9/6) belum berhasil mengajak warga untuk melakukan rapid test. Diduga ada upaya provokasi yang dilakukan oleh kelompok atau oknum tertentu yang mempengaruhi warga untuk menolak menjalani rapid test.
Wakil Bupati Flotim, Agustinus Payong Boli saat dikonfirmasi Selasa (9/6), mengakui adanya dugaan provokator di balik penolakan tersebut. Ia akan menelusuri adanya dugaan provokator di balik penolakan warga melakukan rapid test covid-19.
"Iya kita duga ada provokotrar yang sudah memengaruhi warga. Selain warga belum paham, tapi juga ada dugaan provokator di balik itu. Kita akan telusuri dan saya juga minta kepolisian untuk membantu menelusuri. Kita akan tindak tegas jika ditemukan ada upaya provokasi. Terkait penolakan warga untuk dirapid test tersebut, petugas saat ini terus melakukan langkah persuasif. Dan saya juga rencananya akan turun ke sana memberikan pemahaman," kata Agus Boli, Selasa (9/6)
baca juga: OTK Rusak Kantor Kelurahan Tuntut Warga Diisolasi Dibebaskan
Ia menambahkan akan mengambil langkah tegas dengan melaklukan sweeping jika warga masih menolak. Karena rapid test ini perlu dilakukan sebagai salah satu pencegahan dini memutus mata rantai covid-19.
"Jika masih juga menolak petugas tentu akan mengambil langkah tegas dengan melakukan sweeping. Nama-nama bisa didapat dari informasi pasien 02 yang positif covid-19, juga bisa diperoleh informasi dari orang sekitar yang melihat mereka pernah kontak dekat dengan pasien 02. Semua itu untuk kepentingan banyak orang. Untuk kepentingan daerah ini, juga untuk kepentingan bangsa. Sehingga saya minta kerelaaan warga agar bersedia menjalani rapid test. Tidak perlu terprovokasi. Karena melalui rapid test kita bisa deteksi dini. Kita jaga agar kondisi antar warga desa tetap terjalin baik," ujarnya.
Ia berharap warga harus bisa menjalani rapid test agar diketahui pasti reaktif atau tidak, sehingga warga sekitar atau desa tetangga tidak perlu khawatir. (OL-3)
KOMUNITAS Bidara di Mbay, Kabupaten Nagekeo, Flores, NTT, melakukan kegiatan sosialisasi adaptasi dan mitigasi perubahan iklim bagi para pemuda, pelajar, nelayan, petani, mahasiswa.
Indonesia Eximbank (Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia/LPEI) meluncurkan program Desa Devisa Tenun NTT untuk memberdayakan para penenun tradisional di wilayah NTT.
Gubernur NTT Emanuel Melkiades Laka Lena mengatakan proyek ini akan berlalan selama enam tahun dengan menargetkan sekitar 45.000 rumah tangga petani.
CUACA buruk yang melanda perairan Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), dalam sebulan terakhir bikin tangkapan nelayan menurun drastis.
Dua bandara di Nusa Tenggara Timur (NTT) masih tutup akibat erupsi Gunung Ili Lewotolok di Kabupaten Lembata dan Gunung Lewotobi Laki-Laki di Kabupaten Flores Timur.
GUNUNG Lewotobi Laki-Laki di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) kembali alami erupsi pada Selasa, 8 Juli 2025 petang, tepat pukul 16.08 WITA.
Nimbus berada pada kategori VUM, artinya sedang diamati karena lonjakan kasus di beberapa wilayah, namun belum menunjukkan bukti membahayakan secara signifikan.
KEPALA Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Ishaq Iskanda, Sabtu (21/6) mengatakan Tim Terpadu Dinas Kesehatan Sulawesi Selatan (Sulsel) menemukan satu kasus suspek Covid-19.
Peneliti temukan antibodi mini dari llama yang efektif melawan berbagai varian SARS-CoV, termasuk Covid-19.
HASIL swab antigen 11 jemaah Haji yang mengalami sakit pada saat tiba di Asrama Haji Sukolilo Surabaya, menunjukkan hasil negatif covid-19
jemaah haji Indonesia untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap gejala penyakit pascahaji. Terlebih, saat ini ada kenaikan kasus Covid-19.
Untuk mewaspadai penyebaran covid-19, bagi jamaah yang sedang batuk-pilek sejak di Tanah Suci hingga pulang ke Indonesia, jangan lupa pakai masker.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved