Headline

Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.

Fokus

Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan

Bali Jadi Pilot Project Pariwisata Berbasis CHS

Arnoldus Dhae
15/5/2020 10:53
Bali Jadi Pilot Project Pariwisata Berbasis CHS
Bali akan menjadi daerah pertama yang akan menerapkan kebersihan, kesehatan dan keamanan di sektor pariwisata.(ANTARA FOTO/Fikri Yusuf)

PEMERINTAH Indonesia akan mengusung program re-opening pariwisata dengan tagline CHS (Cleanliness, Health, Safety). Hal ini disampaikan Sekretaris Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Sekretaris Utama Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Ni Wayan Giri Adnyani saat ditemui di Denpasar, Jumat (15/5). Ia menyatakan, dampak covid-19 bagi pariwisata bukan hanya terjadi di Indonesia atau Bali saja melainkan seluruh dunia. 

"Saat ini kita memasuki dunia yang new normal, segala kebiasaan baru yang dulunya tidak dianggap normal saat ini menjadi normal. Untuk itu implementasi CHS sangat tepat dilakukan sekarang," jelas Giri Adnyani.

Cleanliness atau kesehatan mencakup kebersihan objek wisata serta pintu masuk. Health atau kesehatan berupa pengecekan kesehatan para wisatawan serta safety atau keamanan yang mencakup keamanan wisatawan dan masyarakat Bali," tambahnya.

Bali dijadikan pilot project karena provinsi ini menjadi yang terbagus dalam menekan dan mengatasi pandemi covid-19. Saat ini Bali menjadi provinsi terbaik dalam menekan kematian akibat virus tersebut, yaitu sebesar 1,2%, dan tingkat kesembuhan yang tinggi. Bali juga bisa menekan angka transmisi lokal dibandingkan provinsi lain di Indonesia. 

Padahal Bali sebagai daerah pariwisata dunia yang hingga bulan Maret lalu masih dikunjungi oleh berbagai wisatawan manca negara terutama dari Tiongkok. Keberhasilan Bali sebagai provinsi yang mampu mengendalikan virus dan telah mendapatkan apresiasi oleh Gugus Tugas Nasional ini, bisa dijadikan nilai jual untuk pariwisata Indonesia, khususnya Bali.

Adapun persiapan yang akan dilakukan Bali dalam program CHS uni akan bekerja sama degan Kementerian kesehatan. Persiapan ini dimulai dari pintu masuk ke Bali, lokasi wisata dan destinasi. Ia menambahkan saat ini kurva Covid-19 sudah menuju datar (flat) dan berharap semoga cepat menurun. Jika trend positif ini terus berlanjut maka Kementrian Pariwisata telah membuatprogram yang dibagi menjadi dua periode. Yakni Juni-Oktober disebut sebagai gaining confidence yang mencakup persiapan dan revitalisasi destinasi, perencanaan program promosi serta bantuan terhadap para pelaku pariwisata. 

Mulai Oktober 2020 disebut sebagai appealing yaitu pembukaan destinasi pariwisata secara bertahap dengan mengikuti protokol kesehatan yang ketat, promosi, penyelenggaraan event dan MICE Roadshow, dan Media Campaign. Sehingga pada 2021 diharapkan pariwisata Indonesia bisa normal kembali. Adapun provinsi yang menjadi prioritas untuk program ini adalah Bali, Yogyakarta dan Kepulauan Riau. Setelah berhasil maka akan dilanjutkan dengan provinsi-provinsi lainnya.

baca juga: Bali Susun Skema Re-Opening Pariwisata

"Mengingat banyak wisatawan yang sudah sangat rindu dengan Bali, kita bisa buka ITDC di Nusa Dua terlebih dahulu. Mengingat di sana secara fisik sudah terisolasi dan jauh dari permukiman dan dengan fasilitas yang sudah lengkap," ujarnya. 

Jika trend covid-19 di seluruh dunia sudah 0%, Cok Ace menyatakan seluruh destinasi wisata di Bali seperti kita bisa buka secara bertahap beberapa spot seperti Tanah Lot atau Monkey Forest di Ubud. Alasannya agar bisa memaksimalkan social distancing terlebih dahulu. (OL-3)


 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya