Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
TEPAT pukul 16.00 wib, Selasa (12/5), sekelompok remaja yang tergabung dalam Panili Street Crew (PSC) berkumpul di jalan kampung wilayah Jampiroso, Kecamatan/Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah. Mereka kompak mengenakan kaos warna hitam dan membawa papan seluncur.
Di jalanan yang telah ditutup sejak pandemik korona itu, mereka manfaatkan untuk bermain skateboard. Beberapa dari mereka meluncur di atas papan dengan tumpuan satu kaki sepanjang sekitar 200 meter. Lalu melewati batang besi berukuran tinggi sekitar 30 sentimeter dan panjang satu meter yang dipasang di tengah jalan.
Tiap kali ada dari mereka yang terjatuh dengan papan seluncurnya, mereka lantas tertawa bersama, sehingga suasana menjadi ceria. Mereka yang terjatuh kemudian bangkit lagi, mencoba meluncur dan melewati rintangan batang besi lagi. Terpelanting dan terjatuh, lalu bangkit lagi adalah pemandangan yang selalu terjadi di arena permainan skate board ini.
"Kami main skateboard di sini dari pukul 16.00 wib sampai menjelang buka puasa sekitar pukul 17.30 wib. Jadi ini sembari ngabuburit," tutur Reynard,17, salah seorang anggota PSC, Selasa (12/5) sore.
Dafa Alfarel,18, anggota lainnya, mengatakan, anggota PSC keseluruhan ada 20 an orang. Namun banyak dari mereka yang bersekolah dan bekerja di luar kota sehingga tidak bisa setiap hari ikut latihan. Hanya lima sampai 10 orang saja setiap harinya yang aktif bermain.
Fariz,16, anggota dari kelompok PSC menyampaikan, biasanya mereka bermain skate board di trotoar dekat Alun-Alun Kota. Kadang juga mereka berpindah area di sekitar GOR Bambu Runcing. Jika bermain di trotoar, diakuinya, mereka kerap ditegur bahkan kena semprot masyarakat pengguna jalan lain yang hendak lewat dan merasa terganggu.
"Jika dimarahi, kami bubar, tapi itu sudah biasa, besoknya sudah main di sana lagi. Ini karena jalanan ditutup terkait pandemik korona jadi bebas bermain, tidak ada yang menegur atau memarahi," tutur dia.
Bermain skateboard tanpa alat pelindung diri, menurut Morebo,17 bukan tanpa resiko. Ia pernah mengalami pergelangan tangan patah sehingga harus dirawat di rumah sakit, dan tiga bulan kemudian baru sembuh. Setelah itu ia kembali bermain skateboard hingga sekarang. Angga 16, pernah dua kali mengalami kaki terkilir. Namun karena sangat suka skateboard, sehingga tidak merasa kapok dan kembali bermain.
baca juga: Kecamatan dan Kelurahan Harus Digerakkan Bagikan Bansos
"Di Temanggung tidak ada perkumpulan skateboard dan tidak ada area bermain ini, jadi kami main di jalanan. Kami juga belajar secara autodidak sejak kelas 3 SD,"katanya
Mereka berharap pemerintah daerah bisa mewadahi aktivitas mereka dengan menyediakan tempat dan membina mereka. Dengan demikian mereka bisa tumbuh menjadi atlet skateboard yang berprestasi dan bisa dibanggakan. (OL-3)
rumah adat Jawa Tengah yang dikelompokkan menjadi lima macam, termasuk joglo yang paling terkenal karena keunikan arsitekturnya
senjata tradisional Jawa Tengah sebagai warisan perjuangan bernilai filosofi tinggi dan kini masih bisa ditemukan di kalangan masyarakat Jawa
tarian Jawa Tengah yang merepresentasikan tentang berbagai macam kisah yang dibalut dalam pertunjukan seni menarik
pakaian adat Jawa Tengah yang terdiri dari berbagai jenis pakaian dan aksesoris, sering digunakan dalam upacara resmi dan mengandung filosofi mendalam
Di Jawa Tengah terdapat banyak makanan khas yang selalu menjadi favorit wisatawan. Bahkan, makanan khas Jawa Tengah ini juga sudah banyak di jual di luar wilayahnya.
Letak geografis yang beragam menjadi salah satu penentu keragaman bahan pangan yang lantas dioleh menjadi panganan khas wilayah setempat.
Angka prevalensi jerawat 85% pada orang dewasa muda berusia 12–25 tahun. Karenanya, orangtua harus bisa memberikan solusi terbaik untuk menuntaskan masalah jerawat pada para remaja.
Skoliosis merupakan kelainan pada bentuk tulang belakang yang tumbuh ke samping menyerupai huruf C atau S.
Ada 5 gejala skoliosis yang wajib diketahui para orang tua agar dapat ditangani sedini mungkin.
Sejak diperkenalkannya vaksin HPV di Amerika Serikat pada 2006, terjadi penurunan signifikan infeksi HPV dan pra-kanker serviks pada remaja dan perempuan dewasa muda.
Remaja perempuan yang potensial perlu mempersiapkan diri dengan pengetahuan dan keterampilan yang relevan dengan kebutuhan masa kini.
Perfeksionisme pada remaja perempuan sering kali mengakibatkan stres, tekanan berlebihan, dan keterbatasan dalam kreativitas.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved