Headline
Senjata ketiga pemerataan kesejahteraan diluncurkan.
Tarif impor 19% membuat harga barang Indonesia jadi lebih mahal di AS.
Langkah antisipatif dilakukan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyumas, Jawa Tengah (Jateng) untuk
memastikan penyaluran bantuan sosial tunai (BST) Covid-19 dari Kementerian Sosial (Kemensos) senilai Rp600 ribu selama tiga bulan dapat tepat sasaran. Salah satunya adalah menahan undangan BST Kemensos, karena diduga salah sasaran.
Bupati Banyumas Achmad Husein menegaskan pihaknya tidak serta-merta langsung mendistribusikan undangan BST tersebut kepada mereka yang terdaftar. "Dari nama-nama yang terdaftar, ada masukan dari desa, masyarakat yang nantinya diverifikasi oleh pemkab, sehingga nantinya diketahui, apakah ada nama yang sebetulnya tidak pantas menerima karena kondisi ekonominya baik," jelas Achmad, Minggu (10/5).
Achmad memberi contoh di Kecamatan Ajibarang. "Dari 2.778 penerima undangan, yang kami tahan dan tidak bisa dibagikan undangannya sebanyak 170 orang. Dari jumlah tersebut, ada yang merupakan ASN atau PNS, istri perangkat atau pejabat, ada juga dan pindah serta meninggal dunia. Khusus untuk yang meninggal dunia, masih dapat diserahkan bilamana menunjukkan kartu keluarga (KK)," lanjutnya.
Baca juga: 291 Orang Terjaring Razia PSBB di Sidoarjo
Sebelumnya di Banyumas, ada puluhan warga di Kecamatan Kemranjen yang berasal dari sejumlah desa menyerahkan BST ke kecamatan, kemudian diteruskan ke Pemkab Banyumas. Puluhan warga tersebut merasa tidak pantas menerima, sebab masih banyak warga yang situasi ekonomi lebih berat, tetapi tidak menerima.
Sementara dari Kebumen dilaporkan, pada Sabtu (9/5), Bupati Kebumen KH Yazid Mahfudz memantau langsung BST Kemensos di Kantor Pos Gombong dan Karanganyar.
"Saya ingin memastikan bahwa bantuan tepat sasaran dan tidak ada pemotongan apapun," kata Yazid.
Dia meminta kepada warga yang menjadi penerima untuk memanfaatkannya dengan baik dan disesuaikan dengan kebutuhan. "Bijaklah dalam memanfaatkan bantuan dari pemerintah ini," pungkasnya. (OL-14)
Sekolah Rakyat bukan merupakan program Kemensos, melainkan langsung dari Presiden Prabowo, yang tahun ini diharapkan 100 SR bisa memulai operasional.
Di hadapan para siswa, Gus Ipul sekolah gratis berasrama ini untuk menjangkau anak-anak dari keluarga kurang mampu yang belum terjangkau pendidikan karena keterbatasan biaya.
"Kekuasaan itu kan alat. Alat untuk memperjuangkan saudara-saudara kita yang tertindas, alat untuk memperjuangkan saudara-saudara kita yang masih miskin."
Banyak anak yang sudah putus sekolah ternyata enggan kembali bersekolah, bahkan sebagian sudah melewati usia sekolah dasar.
Lebih lanjut, dia menyampaikan bahwa belum semua peralatan Sekolah Rakyat berada di masing-masing lokasi karena terkendala pengiriman dan lain sebagainya.
Sebelum memulai MPLS, para siswa akan menjalani Cek Kesehatan Gratis (CKG) yang meliputi pengecekan tekanan darah, mata, telinga, dan berbagai tes kesehatan lain.
Ayah dan anak balitanya ditemukan meninggal dunia setelah terjatuh ke dalam sumur tua di Desa Pejogol, Kecamatan Cilongok, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah.
Tiap pelaku UMKM menerima bantuan senilai Rp5 juta dalam bentuk barang, seperti rak display serta komoditas pangan berupa beras, gula, dan minyak goreng.
Potensi cuaca ekstrem di 13 daerah di Jawa Tengah berlangsung hingga Selasa (8/7) yakni Banyumas hingga Salatiga,
peserta BPJS Kesehatan yang terdampak penonaktifan masih memiliki kesempatan untuk mengaktifkan kembali keanggotaannya dan tetap bisa mendapatkan layanan kesehatan lewat dinsos.
SPMB 2025 tingkat SMP di Banyumas, Jawa Tengah tahun ajaran 2025/2026 menuai banyak sorotan dari para orangtua karena server sempat down.
Pemerintah Kabupaten Banyumas meluncurkan Program Semangat Penanganan Anak Tidak Sekolah (Sipatas) sebagai langkah percepatan penanganan anak putus sekolah.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved