Headline
Setnov telah mendapat remisi 28 bulan 15 hari.
PETANI tembakau di Temanggung, Jawa Tengah memastikan waktu tanam tembakau tahun ini akan berlangsung sesuai musimnya dan tidak akan terpengaruh pandemi covid-19. Sebagian petani di daerah atas atau gunung telah mulai tanam. Sedangkan petani di daerah lereng dan daerah bawah atau sawah sudah mulai mempersiapkan untuk tanam tembakau.
"Kami tetap ke ladang mengurus tanaman, tidak terpengaruh wabah korona, jadi tanam tembakau pasti akan tepat waktu, sesuai musimnya," ujar Marno,29 seorang petani di Dusun Grembul, Desa Jragan, Kecamatan Tembarak, Senin (13/4).
Menurut Marno, saat ini lahannya seluas sekitar satu hektare masih ditanami cabai dan sayuran, sehingga belum mulai menggarap lahan. Karenanya ia menunda tanam tembakau hingga sekitar minggu ketiga di bulan April. Namun ia sudah mulai mempersiapkan pupuk kandang yang berasal dari kotoran kambing peliharaannya dan pupuk organik.
Marno juga sudah mulai menyemai bibit tembakau pada kotak-kotak yang terbuat dari kayu. Total ada 30 kotak yang ia siapkan di teras rumahnya. Tiap kotak berisi 400 bibit tembakau yang masih perlu disemai selama 15 hari. Tahun ini Marno akan menanam 12 ribu tanaman tembakau di lahannya.
Tri Supono,37, petani di Dusun Lamuk Gunung, Desa Legoksari, Kecamatan Tlogomulyo mengaku sudah menanam tembakau sejak awal April ini. Sebab lahannya ada di daerah gunung dengan ketinggian sekitar 1700 meter dpl. Sebagian besar petani di daerah itu juga sudah menanam tembakau.
Di daerah itu ada total 700 kepala keluarga (KK) yang 90 persennya adalah petani tembakau. Hampir semuanya sudah mulai tanam. Tri Supono sendiri menanam 12 ribu batang tanaman tembakau pada ladangnya dengan luasan kurang dari satu hektare.
"Petani tidak terpengaruh oleh virus. Lagi pula daerah ini zona hijau, tidak ada warga kami yang masuk Orang Dalam Pemantauan (ODP), maupun Pasien dalam Pengawasan (PDP). Jadi tanam tembakau sesuai waktunya," ujar dia.
baca juga: 45 Turis Asing Terjebak di Pulau Mentawai
Menurut Tri Supono, petani tembakau lebih kawatir jika pabrik rokok tidak bersedia menyerap tembakau hasil panen petani. Atau kalaupun melakukan pembelian namun dengan harga murah karena terdampak kenaikan cukai rokok beberapa waktu lalu. Ia berharap persoalan ini bisa teratasi saat menjelang panen. (OL-3)
SEJUMLAH pasal dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 28 Tahun 2024 yang mengatur berbagai aspek terkait tembakau terus menuai protes dari berbagai kalangan.
Bupati Klaten Desak Pencabutan Pasal Tembakau dalam PP 28/2024
Penerapan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 28 Tahun 2024 yang mengatur aspek strategis Industri Hasil Tembakau (IHT) menuai penolakan keras dari kalangan pekerja.
Desakan untuk membatalkan pasal-pasal tembakau dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 28 Tahun 2024 tentang Pengamanan Zat Adiktif semakin menguat.
Jika industri tembakau sebagai pembeli utama bahan baku terganggu, maka penyerapan hasil panen petani akan menurun drastis.
Bupati Klaten, Hamenang Wajar Ismoyo, menegaskan bahwa sektor tembakau merupakan salah satu andalan perekonomian daerah
Mundurnya musim tanam disebabkan adanya revitalisasi atau perbaikan saluran irigasi baik air yang mengalir melalui Saluran Induk Cipelang dan Saluran Induk Sindupraja.
Di Desa Ceurih Kupula, Desa Pulo Tunong, Desa Mesjid Reubee dan Desa Geudong, puluhan ha lahan sawah mengering. Lalu tanah bagian lantai rumpun padi pecah-pecah.
Adapun ketersediaan air masih memadai dan lancar. Apalagi dalam dua pekan terakhir sering turun hujan dan debit air jaringan irigasi teknis masih tersedia.
Semua petani yang terdaftar dalam eRDKK mendapatkan pupuk subsidi tepat waktu
MEMASUKI musim tanam, PT Pupuk Indonesia menyalurkan pupuk bersubsidi sebanyak 6,6 juta ton kepada petani terdaftar di seluruh Indonesia.
SETELAH cuaca panas berlangsung hampir empat pekan terakhir, kini hujan mulai turun pada Sabtu (2/11) sore, di kawasan Kabupaten Pidie, Aceh.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved