Headline

Hakim mestinya menjatuhkan vonis maksimal.

Fokus

Talenta penerjemah dan agen sastra sebagai promotor ke penerbit global masih sangat sedikit.

Harga Gula Tak Terbendung, Pemkab Malang Siapkan Operasi Pasar

Bagus Suryo
01/4/2020 11:24
Harga Gula Tak Terbendung, Pemkab Malang Siapkan Operasi Pasar
Pedagang di Rolikuran Pasar Kliwon Temanggung sedang merapikan pasokan gula pasir.(MI/Tosiani)

PEMERITAH Kabupaten (Pemkab) Malang, Jawa Timur, menyiapkan operasi pasar gula setelah harga komoditas itu kian tak terbendung. Saat ini, harga gula di pasar sudah menyentuh Rp20 ribu per kilogram (kg) dari sebelumnya Rp10 ribu per kg.

"Rencana OP Gula hari Senin tanggal 6 April dengan harga Rp12.000 per kilogram," tegas Kepala Bidang Perdagangan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Pemkab Malang Hasan Tuasikal, Rabu (1/4).

Hasan menjelaskan OP akan menjual sebanyak 365 ton gula ke masyarakat. Teknis penjualan menghindari kerumunan. Karena itu Pemkab Malang menggandeng Koperasi Unit Desa (KUD) di masing-masing kecamatan sehingga nantinya gula pasir diantarkan ke rumah-rumah warga.

"Kita terapkan sistem kupon agar masyarakat tidak antre. Pembelian dibatasi 2 kg per orang," ungkapnya.

Dengan sistem itu, lanjutnya, sebagai upaya mencegah penularan corona virus disease 19 (covid-19). Pemkab Malang melaksanakan OP bekerja sama dengan Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia (APTRI) di Pabrik Gula Kebon Agung, Kabupaten Malang. Pelaksanaannya dipastikan Senin (6/4) nanti. Kegiatan ini merupakan kelanjutan dari OP yang sempat gagal pada Senin (23/3) lalu. 

baca juga: Gubernur Jateng Miris Ada Penolakan Pemakaman Jenazah Covid-19

Sementara itu, Ketua Dewan Pimpinan Daerah APTRI Dwi Irianto mengatakan pada OP sebelumnya hanya mampu menjual gula sekitar 10 ton sampai 15 ton dari proyeksi 500 ton. Gula yang dijual itu natura milik petani di Pabrik Gula Kebonagung. Menurut Dwi, kondisi stok gula saat ini masih tersedia kendati jumlahnya menipis. Nantinya, OP akan menjual 500 ton gula dibagi 100 ton di Surabaya, sedangkan 400 ton di Kota Malang dan Kabupaten Malang. Kendati stok terus berkurang, bukan berarti langka. 

"Sebenarnya stok cukup, apalagi sebentar lagi memasuki musim giling lagi antara Mei-Juni 2020," tuturnya.(OL-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya