Kasus Covid- Melonjak 107% di Sulsel

Lina Herlina
26/3/2020 21:50
Kasus Covid- Melonjak 107% di Sulsel
Kepala Dinas Kesehatan Sulsel, Ichsan Mustari(MI/Lina Herlina)

https://mediaindonesia.com/read/detail/298852-rs-rujukan-covid-19-di-sulawesi-dapat-2000-apdKasus korona atau covid-19 di Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) melonjak tajam. Kenaikannya lebih dari 100 persen. Jika sehari sebelumnya ada 13 kasus korona, tapi Kamis (26/3) sudah bertambah 14 orang menjadi 27 orang dan 3 orang meninggal dunia.

Kepala Dinas Kesehatan Sulsel, Ichsan Mustari, yang juga Juru Bicara Gugus Penanggulangan Korona Sulsel menjelaskan Sulsel sudah bisa melakukan uji laboratorium sendiri, sehingga hasilnya lebih cepat keluar.

"Kemarin kita melakukan uji laboratorium di Laboratoriun Kesehatan Unhas di Wahidin. Dari 29 spesimen, sembilan di antaranya positif. Hari ini, kita melakukan uji pada 66 spesimen di Balai Besar Kesehatan Masyarakat Makassar. Hasilnya 14 positif. Jadi, hasilnya bisa diketahui lebih cepat," ungkap Ichsan, Kamis (26/3) malam.

Semua pasien positif covid-19 sudah dirawat di berbagai rumah sakit (RS). "Satu orang dirawat RSUD Makkasau Parepare, tiga orang di RS Tajuddin Haliq Daya, enam orang di RS Setella Maris, dua orang di RS Grestelina, dan dua orang di RS Labuang Baji," ungkap Ichsan.

Baca juga: RS Rujukan Covid-19 di Sulawesi Dapat 2000 APD

Terkait yang meninggal dunia, Ichsan menyebutkan, dua orang dari Makassar dan satu dari Bulukumba. "Jadi, dua yang meninggal terakhir itu adalah pasien dalam pengawasan (PDP) yang sempat dirawat di RS Stella Maris dan RS Grestelina Makassar," sebut Ichsan.

Adapun mengenai daerah asal pasien yang sudah positif korona adalah Makassar dengan 23 kasus. "Bulukumba satu kasus, Pinrang satu kasus, Sidrap satu kasus, dan Maros satu kasus," sambungnya.

Dengan bertambahnya kasus covid-19 yang meningkat 107 persen tersebut, Ichsan menekankan jika pola transmisi virus korona di Sulsel bukan lagi didatangkan dari luar. "Bukan juga orang yang habis berkunjung keluar negeri seperti umrah, tapi sudah ada local transmission karena kontak dengan orang yang sudah positif terkena covid-19.

"Makanya sangat penting social distancing betul-betul diperhatikan. Physical distancing itu juga sangat penting. Sudah tidak boleh lagi ada sentuhan meski hanya sekadar berjabat tangan. Jarak paling dekat itu satu meter, semua harus dibatasi sekarang," seru Ichsan.

Menurutnya, social distancing mampu menekan penularan virus covid-19 hingga 75 persen yang penularannya dengan cara local transmission. (OL-14)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Bude
Berita Lainnya