Headline

Presiden sebut negara butuh kepolisian tangguh, unggul, bersih, dan dicintai rakyat.

Fokus

Puncak gunung-gunung di Jawa Tengah menyimpan kekayaan dan keindahan alam yang luar biasa.

Di Hari Guru, Murid-Murid Memberi Kado Untuk Gurunya

Amiruddin Abdullah Reubee
26/11/2019 09:16
Di Hari Guru, Murid-Murid Memberi Kado Untuk Gurunya
Murid-murid di Pidie membrikan hadiah kepada para guru saat memperingati Hari Guru, Senin (25/11/2019).(MI/Amiruddin Abdullah Reubee )

JARUM jam menunjukkan pukul 06.00 Wib. Setelah salat subuh, Ibtisam Luthfia bergegas mempersiapkan berbagai barang kelengkapan belajar. Dia tidak lupa memasukkan oleh-oleh, sebuah kado yang terbungkus sangat rapi. Siswi berusia 9 tahun dan duduk di kelas IV SD Negeri Desa Neulop, Kecamatan Delima, Kabupaten Pidie, Provinsi Aceh, ingin pergi ke sekolah lebih awal. Luthfia akan mengikuti upacara Hari Guru bersamaan memperingati HUT PGRI ke-74 yang digelar 25 November 2019.

Upacara bendera yang berlangsung sekitar pukul 08.00 Wib di halaman sekolahnya SD Negeri Desa Neulop tersebut berbeda dari biasanya. Kali ini pasukan pengibar bendera Merah Putih, dirigen lagu Indonesia raya, pembaca teks Proklamasi dilakukan oleh para guru.

Murid hanya menjadi peserta upacara. Perbedaan ini sengaja dilakukan berkaitan dengan peringatan Hari Guru dan HUT PGRI (Persatuan Guru Republik Indonesia) ke-74.

"Saya mau datang lebih awal supaya bisa melihat seluruh proses upacara bendera yang seluruhnya dilakukan oleh bapak dan ibu guru," kata Ibtisam Luthfia yang sejak kelas I SD meraih ranking pertama di kelasnya.

Luthfia, sehari sebelumnya telah berdiskusi dengan sang ibunya Nurbaiti. Dia mengutarakan rencananya, ingin memberikan hadiah atau kado kepada guru kelas. Walaupun isinya sederhana yang penting bermanfaat dan menjadi kenangan menarik untuk sang guru.

"Guru seperti pelita dalam gulita. Mereka adalah pahlawan tanpa tanda jasa" tambah Ibtisam Luthfia.

Saat proses upacara bendera selesai, semua anak-anak SD di pedalaman Kabupaten Pidie itu bersalaman dengan dewan guru yang berbaris di halaman sekolah. Ibtisam Luthfia dan teman temannya antre menanti giliran bersalaman dengan guru. Sebagian diantaranya memberikan sekuntum bunga kepada guru. Suasana pun terlihat khidmad dan tertib.

Setelah itu para murid dipersilahkan masuk ruangan belajar masing-masing. Di dalam kelas para siswa dan siswi menunggu sang guru masuk. Saat wali kelas tiba di ruangan bersama mereka. Suasana terasa hening sejenak. Kali ini anak-anak satu persatu maju ke depan untuk menemui wali kelasnya secara khusus. Mereka tidak luput mencium tangan guru mereka.

Ketika Ibtisam Luthfia mencium tangan wali kelas IV itu, seraya mengucapkan terima kasih kepada ibu gurunya. Ia langsung menyerahkan sebuah kado berukuran sekitar 30 cm×20 cm dan tebal sekitar 5 cm.

baca juga: Tegal Terima DIPA Rp695,7 M dan Siap Bersinergi dengan Provinsi

"Mama saya seorang ibu rumah tangga yang mengisi hari-hari untuk membantu nafkah keluarga dengan menjahit mukena dan pakaian muslimah bersulaman atau bordier khas Aceh. Isi kado saya untuk ibu guru hanya sebuah celana muslimah bersulaman bordir khas Aceh. Sederhana saja, tentu tidak sebanding dengan apa yang telah guru berikan pada kami" jelas Luthfia, kepada Media Indonesia, Senin (25/11/2019).

Selain Luthfia, banyak murid lainya yang memberikan hadiah atau secuil kenangan di hari guru kali ini. (OL-3)

 

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik