PT PLN Unit Induk Wilayah (UIW) Nusa Tenggara Timur (NTT) bersinergi dengan Indonesia Power mengelola pembangkit listrik energi baru terbarukan (EBT) di daerah itu.
General Manager PT PLN (Persero) UIW NTT Ignatius Rendroyoko mengatakan sinergi antara PLN dan Indonesia Power untuk meningkatkan keandalan pembangkit.
"Indonesia Power merupakan bagian dari PLN group, perusahaan pengelola pembangkit listrik terbesar di Indonesia, memiliki keahlian dan pengalaman serta mempunyai sumber daya manusia yang memiliki keahlian di bidang pembangkit listrik yakni pembangkit berbahan bakar fosil maupun energi baru terbarukan (EBT)," kata Rendroyoko kepada wartawan, Jumat (22/11).
Menurutnya, kerja sama terus berlangsung mengingat Flores sudah menjadi Icon Geothermal Island seperti di Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Ulumbu dan PLTP Mataloko.
Melalui kerja sama tersebut, juga direncanakan mengoperasikan kembali Pembangkit Listrik Tenaga Biomassa (PLTBm) Bondohula di Kabupaten Sumba Barat.
Baca juga: Pengusaha Dukung Pemerintah Jembatani Gap Harga EBT
Menurut Rendroyoko, peralatan PLTBm di Sumba Barat masih dalam keadaan baik sehingga bisa dioperasikan kembali.
"Saya mengajak Indonesia Power untuk kerja sama bagaimana kita bisa menekuni dan menciptakan bahan baku biomasa yang berkelanjutan, sehingga pembangkit bisa baik dan lancar," tambahnya
Sesuai data yang ada, Indonesia Power sudah berhasil mengelola pembangkit listrik EBT di Indonesia sebesar 1.457 Mw dan penguatan lini energi terbarukan. Hal ini sejalan dengan kebijakan pemerintah yang telah menetapkan porsi EBT sebesar 23% dalam bauran energi primer pada 2025.
"Sinergi dengan Indonesia Power yang menjalankan usaha bisnisnya di bidang operasi dan pemeliharaan pembangkit listrik terus mengepakkan sayapnya dan komitmennya untuk mendukung rasio elektrifikasi nasional, terutama untuk Indonesia bagian timur," ungkapnya.(OL-5)