Headline

PPATK sebut pemblokiran rekening dormant untuk lindungi nasabah.  

Fokus

Pendidikan kedokteran Indonesia harus beradaptasi dengan dinamika zaman.

Optimal Manfaatkan EBT, Elektrifikasi NTT Bisa Segera 100%

Ghani Nurcahyadi
16/9/2019 18:00
Optimal Manfaatkan EBT, Elektrifikasi NTT Bisa Segera 100%
Kuliah Umum PLN di KUpang, NTT(Dok. PLN)

RASIO Elektrifikasi di Nusa Tenggara Timur terus meningkat tiap tahun, Saat ini rasionya telah mencapai 73,72%. General Manager PT. PLN Induk Wilayah NTT Ignatius Rendoyoko pun optimistis tak lama lagi 100% wilayah NTT akan teraliri listrik.

Menurutnya, NTT merupakan salah satu provinsi yang tertinggi dalam optimalisasi penggunaan Energi Baru dan Terbarukan (EBT), khususnya dalam pemanfaatan energi surya melalui Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS).

"Pengerjaan projek PLTS di NTT dilakukan melalui peggunaan bidang lahan tanah yang tidak lagi produktif, sehingga nilai ekonomisnya akan bisa terkonversi melalui aplikasi PLTS,” paparnya di Kupang, NTT dalam Kuliah Umum bersama PLN Group dan sejumlah universitas dan perguruan tinggi di Kupang melalui keterangan tertulisnya.

Ia pun berharap berbagai program pembangunan yang telah dicanangkan oleh Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara  Timur dapat didukung oleh semua pihak.

Dalam rangka pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan di NTT, Direktur Human Capital Management (HCM) PT (Persero) PLN Muhamad Ali mengatakan, pihaknya juga membutuhkan SDM yang kompeten untuk memastikan, bisnis ketenagalistrikan dapat berjalan dengan baik dalam rangka melayani kebutuhan masyarakat.

Baca juga : PLN Terbitkan Samurai Bond

Tidak hanya dari sisi hardskill, namun softskill juga diperlukan agar memiliki kematangan emosional dan sosial dalam dunia kerja.

Sebagai bagian dari upaya melistriki Nusantara, saat ini rasio elektrifikasi di Nusa Tenggara Timur (NTT) telah mencapai 73,72%. Menurut Muhamad Ali, proses ini dapat terjadi salah satunya karena adanya dukungan sumber energi terbarukan (EBT) yang melimpah di wilayah tersebut.

Saat ini lebih dari Rp9 miliar sudah investasi yang tertanam pada enam pembangunan sumber EBT meliputi PLTP–panas bumi; PLTMH–mikro hidro; PLTS–tenaga surya; dan PLTB–tenaga bayu.

"Melalui sinergi dengan pemerintah desa, maka pelaksanaan program Tim Percepatan Listrik Pedesaan terlaksana dengan baik,” papar Ali dalam kesempatan menyampaikan sambutannya pada Kuliah Umum bersama PLN dan sejumlah universitas dan perguruan tinggi di Kupang.

Peningkatan rasio elektrifikasi di Bumi Flobamora tersebut, salah satunya juga memerlukan dukungan dan pembangunan dari SDM berkompetensi, yang dihasilkan melalui pelaksanaan program vokasi dengan sejumlah SMKN di wilayah Kupang dan Maumere yang terlaksana sejak 2018.

Selain itu menurut Ali, PLN juga melaksanakan sejumlah program rekrutmen, baik untuk jenjang SMK, S1/D4 selama empat tahun berturut-turut, serta melakukan program kerja sama program D3 dengan Politeknik Negeri Kupang.

Sebagai BUMN, lembaga ini juga menyediakan tempat untuk melaksanakan program kerja lapangan (PKL) dan magang bagi berbagai SMK dan SMU, serta menjadi lokasi tempat riset penelitian bagi universitas di lingkungan PLN.   

Adapun sejumlah pengembangan SDM di NTT diakukan melalui program leader create leader pegawai UIW NTT dengan kader asli NTT, yang saat ini telah terealisasi sebanyak 14 dari 18 angkatan yang rencananya berlangsung sampai 31 Desember 2019.

Ada juga pengembangan keahlian sertifikasi Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP); program riset kerjasama dengan Universitas Nusa Cendana; program pengembangan  kompetensi keahlian kabel laut dengan ITB untuk melistriki Kepulauan di Labuan Bajo dengan sistem kabel laut,  serta upaya memaksimalkan pemberdayaan putra daerah NTT di PLN.

Baca juga : TNI Bantu Pengamanan dan Pemeliharaan Ketenagalistrikan PLN

Di sisi lain Wkail Gubernur NTT Jose Nae Soi mengungkapkan,tingkat literasi generais milenial di NTT mencapai 1,8%. Itu sebabnya pihaknya sangat  mengharapkan sebagai BUMN, PLN secara kontinu tetap melanjutkan berbagai program corporate social responsibililty (CSR) yang selama ini sudah berlangsung.

“Harapannya dengan berbagai program kerjasama seperti dalam bentuk penyediaan beasiswa dan sistem vokasi serta link and match, para putra daerah ini akan mampu  memiliki pengalaman yang berbeda, dalam mengenyam pendidikan, baik di dalam dan juga sampai ke mancanegara,” tuturnya.

Kepala Jurusan Elektro dari Politeknik Negeri Kupang (PNK) Jemsrado Sine mengingatkan, agar para milenial harus cerdas dalam memanfaatkan teknologi, sehingga dalam aplikasinya, perlu mengetahui lebih jauh resiko yang akan terjadi sebagai konsekuensi  penggunaan alat dan teknologi komunikasi digital tersebut.

Jemsrado pun  menyampaikan apresiasinya kepada PT PLN (Persero), yang di dalam format kerja kesehariannya, sudah mengikuti perkembangan era digital saat ini.

“Kami melihat pola atau sistem bekerja di PLN, dipandang cukup menggairahkan, bahkan sistemnya juga berbeda dengan sistem kerja umum yang berlaku selama ini, sehingga bekerja di PLN saat ini menjadi tantangan, karena tidak membosankan,” jelasnya. (RO/OL-7)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi
Berita Lainnya