Headline

Presiden Trump telah bernegosiasi dengan Presiden Prabowo.

Fokus

Warga bahu-membahu mengubah kotoran ternak menjadi sumber pendapatan

Angin Kencang, Delapan Penerbangan di Bandara El Tari Ditunda

Palce Amalo
23/5/2019 22:05
Angin Kencang, Delapan Penerbangan di Bandara El Tari Ditunda
Sebanyak delapan penerbangan di bandara tersebut mengalami penundaan akibat angin kencang berkecepatan 40 kilometer per jam.(MI/Palce)

PT Angkasa Pura Bandara El Tari Kupang, Nusa Tenggara Timur, Kamis (23/5), mencatat delapan penerbangan mengalami keterlambatan (delay) sampai pukul 18.00 Wita akibat angin kencang.

Angin kencang juga mengakibatkan Pesawat Nam Air IN 640 rute Bandara Tambolaka, Sumba Barat Daya, tujuan Bandara El Tari Kupang tertahan di Tambolaka.

"Sesuai jadwal pesawat Nam Air itu mendarat di Bandara El Tari pukul 16.25 Wita, saat ini postpone (ditunda) di Tambolaka," kata Petugas AMC Bandara El Tari Kupang, Erwin Killok, kepada Media Indonesia, Kamis malam.

Sebelumnya, pesawat Nam Air tersebut terbang dari Denpasar tujuan Tambolaka, dijadwalkan akan meneruskan penerbangan ke Kupang pada Jumat (24/5). Adapun penerbangan yang delay didominasi pesawat Wings Air yakni rute Atambua-Kupang, Maumere-Kupang, dua penerbangan rute Kupang-Rote, Waingapu-Kupang, Larantuka-Kupang, serta Pesawat Lion Air Jakarta-Kupang.


Baca juga: KRI Dewa Ruci Jadi Tempat Ngabuburit Warga Makassar


Sementara itu sampai Kamis malam, angin kencang masih melanda daerah itu. Sesuai laporan BMKG Stasiun El Tari Kupang, kecepatan angin mencapai 40 kilometer per jam. Angin kencang berlangsung sejak 21-24 Mei 2019.

"Kecepatan angin berkisar antara 20-40 kilometer per jam berlangsung hingg tiga hari ke depan," kata Prakirawan BMKG Stasiun El Tari Kupang, Helny Mega Milla.

Sesuai pola streamline yang ada, angin kencang saat ini disebabkan oleh perbedaan tekanan udara yang cukup siginifikan antara Australia (mencapai 1029 mb) dengan Samudra Hindia Barat Sumatra (1006 mb) serta adanya pola siklonik di wilayah tersebut. (OL-1)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik