Headline
Pemerintah tegaskan KPK pakai aturan sendiri.
SATUAN Reserse Kriminal Polres Ciamis menangkap seorang pemuda berinisial RN, 22, dengan dugaan melakukan serangan kepada petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) di Desa Kutawaringin, Kecamatan Purwadadi, Kabupaten Ciamis. Dalam aksinya, RN bersama kedua temannya dan diketahui sedang dalam keadaan mabuk miras.
Kepala Kepolisian Polres Ciamis AKBP Bismo Teguh Prakoso mengatakan pihaknya menerima laporan dari warga Dusun Neglasari terkait kondisi seorang petugas KPPS yang sedang membuat Tempat Pemungutan Suara (TPS) 4 dianiaya tiga pemuda mabuk tanpa alasan jelas. Penganiyayaan itu menyebabkan korban menderita luka lebam pada bagian wajah dan luka leher atas cekikan pelaku.
"Setelah mendapatkan laporan dari petugas KPPS dan korban bernama Adi Rinaldi, warga Desa Kutawaringin, Kecamatan Purwadadi, anggota Reskrim langsung memburu dan berhasil menangkap seorang pelaku yakni RN, tetapi dua orang temannya masih dalam pengejaran setelah melarikan diri usai menganiaya korban. Mereka dikenakan Pasal 170 jo Pasal 351 KUHPidana," kata Bismo, Selasa (16/4).
Baca juga: Perekrutan Anggota KPPS Harus Hati-hati
Sementara itu, korban Adi Rinaldi mengatakan dirinya bersama petugas KPPS lainnya sedang membuat Tempat Pemungutan Suara (TPS) 4 di Dusun Neglasari pada Minggu (14/4) malam. Secara tiba-tiba, mereka dihampiri tiga orang dalam kondisi mabuk dan menanyakan pemilik motor sembari menunjuknya. Tanpa alasan jelas, ketiga pemuda tersebut langsung memukul dan mencekik Adi.
"Saya menjawab motor itu miliknya, tetapi mereka langsung memukul, mencekik dan mengancam tanpa alasan. Petugas KPPS lain berusaha melerai," ungkap Adi.
Saksi kejadian tersebut yang juga anggota KPPS, Taryono, menyebut peristiwa penganiayaan begitu cepat. Ia dan rekan lain berusaha melerai namun kawanan pemuda itu terus memukul tanpa diketahui permasalahannya. Hingga salah satu pelaku sempat melempar batu ke arah korban dan anggota lain yang sedang mendirikan TPS.
"Kami melihat setelah mengeroyok petugas KPPS, mereka juga menganiaya para pengendara motor," paparnya.(OL-5)
Penambahan rombel ini, dilakukan karena terdapat sekitar 197.000 anak di Jabar yang berpotensi tidak melanjutkan atau putus sekolah.
Eliminasi TBC memerlukan kekompakan dan sinergi lintas sektor.
Gubernur Jabar Dedi Mulyadi, mengungkapkan hanya ada 384 kelas sekolah tingkat SMA/SMK yang akan diisi rombongan belajar (rombel) 38 sampai 50 siswa dari 801 kelas.
Festival Kerukunan di Desa Pabuaran, Kerukunan bukan Proyek Elite
Tetapi, dari 27 wilayah Jawa Barat hanya ada dua wilayah yang diprakirakan akan diguyur hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang terjadi pada siang hari.
Sebanyak 338 ribuan siswa diterima di SMA, SMK dan SLB negeri se-Jawa Barat (Jabar) dalam sistem penerimaan murid baru (SPMB) tahap satu hingga dua.
PRIA di Bekasi, Jawa Barat, berinisial T, 37, menjadi korban pengeroyokan dan pencurian. Korban dikeroyok oleh sekelompok orang yang mengaku sebagai debt collector.
BUNTUT viral pengeroyokan seorang wanita berinisial RP, 30, oleh sekelompok debt collector di depan Mapolsek Bukit Raya, Pekanbaru, Kapolda Riau Irjen Herry Heryawan memutasi Kapolsek Bukit Raya Komisaris Syafnil.
SEORANG ibu dan anak menjadi korban pengeroyokan di Kalibaru, Kota Bekasi, Jawa Barat. Akibat pengeroyokan tersebut Ibu dan anak mengalami luka gigitan dan cakaran.
POLISI mengamankan seorang pria yang kedapatan mencuri burung milik warga di Jalan Menara Air, Manggarai, Tebet, Jakarta Selatan. Maling tersebut nyaris tewas usai dihakimi massa.
PENJUAL kopi keliling atau yang kerap disebut Starling, berinisial A, menjadi korban pengeroyokan sejumlah pria di Jalan Raya Boulevard, Gading Serpong, Kelapa Dua, Kabupaten Tangerang.
SATU keluarga yang terdiri ibu dan anak-anaknya melakukan pengeroyokan dan pelecehan dengan menelanjangi wanita berinisial E, 41,di Pluit Jakarta Utara karena diduga berselingkuh
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved