Headline

Putusan MK dapat memicu deadlock constitutional.

Fokus

Pasukan Putih menyasar pasien dengan ketergantungan berat

Sistem Daring Mulai Diterapkan di RSBP Batam

Henri Kremer
25/1/2019 13:30
Sistem Daring Mulai Diterapkan di RSBP Batam
(Ilustrasi)

RUMAH Sakit Badan Pengusaha (RSBP) Batam meluncurkan aplikasi daring guna memudahkan pasien untuk datang berobat di rumah sakit tersebut  dalam masalah pelayanan dan proses registrasi pasien yang datang.

Direktur RSBP Batam Sigit Riyarto mengatakan pelayanan daring (online) itu akan memberikan berbagai pelayanan kesehatan mobile medical check up, Sistem Informasi Rumah Sakit (SIMRS) dan pendaftaran online. Pasalnya, saat ini jumlah pasien di setiap hari di rumah sakit yang bersangkutan jumlahnya membludak.

"Tentu saja pelayanan daring ini berguna, karena saat ini semuanya serba daring. Mulai pesen makanan, hingga transfortasi. Dengan demikian, kami tidak mau tertinggal dan tentu saja tujuan sekali lagi untuk kemudahan para pasien," katanya, Jumat (25/1).

Selama ini, lanjutnya, sistem antrian dirasakan pasien yang berkunjung ke rumah sakit tertua di Batam itu tidak nyaman. Akibatnya pasien yang berobat tentu saja lama kelamaan akan melirik rumah sakit lain untuk berobat.

Lagi pula kepastian waktu dan kapan jam kunjung juga sangat membantu pasien yang menggunakan pelayanan daring. Hal ini menurutnya akan terus ditingkatkan dari hari ke hari.

 

Baca juga: Temukan 99 Kasus DBD, Pemda Minta Berantas Sarang Nyamuk

 

Di tempat terpisah, Dinkes Kota Batam selama 2018 mencatat angka kasus Demam Berdarah Dengue (DBD)  sekitar 647 kasus.

Kepala Dinas Kota Batam Didi Kusmajardi mengatakan, pasien DBD meningkat. Namun, Batam mampu meminimalisasi jumlah kematian akibat DBD.

Jumlah korban meninggal akibat DBD 2017 mencapai 8 orang. Sementara pada 2018 hingga hari ini Dinas Kesehatan mencatat korban meninggal 6 orang.  

Adanya jaringan dan kerja sama dengan rumah sakit, menurut Didi juga mempercepat evaluasi puskesmas untuk memberantas penyebab DBD.

"Begitu ada laporan dari rumah sakit, kita langsung turun ke TKP melakukan penyelidikan Epidemologi, dan jika ditemukan jentik kami langsung melakukan fogging fokus," ujarnya.

Dinas Kesehatan Kota Batam mengungkapkan peningkatan jumlah penderita yang diakibatkan nyamuk Aedes Aegypti ini akibat peningkatan jumlah penduduk di Batam selama 2018 serta tingginya curah hujan selama akhir tahun.

"Kami tetap terus melakukan pencegahan karena itu setiap bulannya terus melakukan pemantauan dari sosialisasi dari program-program pencegahan DBD. Untuk 2019 semuanya sudah diprogramkan dan akan terus dipantau," paparnya. (OL-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dwi Tupani
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik