Headline

PPATK sebut pemblokiran rekening dormant untuk lindungi nasabah.  

Fokus

Pendidikan kedokteran Indonesia harus beradaptasi dengan dinamika zaman.

Ratio Gini Meningkat, Pramono: Orang Kaya Tambah Kaya

Mohamad Farhan Zhuhri
30/7/2025 19:47
Ratio Gini Meningkat, Pramono: Orang Kaya Tambah Kaya
Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung(MI/Mohamad Farhan Zhuhri)

GUBERNUR DKI Jakarta Pramono Anung menyebut warga yang berada pada golongan kelas menengah atas di Jakarta semakin kaya saat ini. Hal ini merespons data terbaru Badan Pusat Statistik (BPS) DKI Jakarta periode Maret 2025. Di mana, BPS mencatat ketimpangan di Jakarta meningkat.

"Dari semua indikator sebenarnya yang kita mengalami kenaikan itu gini ratio. Jadi bukan orang miskinnya bertambah, tetapi memang orang kayanya tambah kaya di Jakarta ini," kata Pramono di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (30/7). 

Menurut Pramono, fenomena ketimpangan ekonomi di Jakarta seperti ini sudah sangat terlihat sejak pandemi covid-19. Oleh karena itu, 

Oleh sebab itu, pemerintah secara berkelanjutan mengeluarkan program bantuan sosial (bansos) kepada warga yang membutuhkan. 

"Bantalan untuk masyarakat tidak mampu itu terus-menerus kami lakukan. Kalau dilihat yang dibagikan, baik itu Kartu Jakarta Pintar, Jakarta Sehat, lansia, difabel, enggak ada lah yang seperti Jakarta," ungkap dia.

Sebelumnya, BPS DKI Jakarta mencatat jumlah penduduk miskin di Jakarta mencapai 464,87 ribu orang, naik sebanyak 15,8 ribu orang dibandingkan September 2024 yang mencapai 449,07 ribu orang. 

Adapun angka kemiskinan di Jakarta pada Maret 2025 sebesar 4,28 persen, naik sebesar 0,14 persen dibandingkan September 2024 yang sebesar 4,14 persen.

Selain terjadi peningkatan tingkat kemiskinan di DKI Jakarta pada Maret 2025, ketimpangan pengeluaran (ratio gini) juga meningkat, yang berarti gap pengeluaran penduduk kelas atas dan kelas bawah menjadi semakin tinggi.

Menurut BPS, kenaikan ketimpangan ini menunjukkan bahwa bahwa manfaat pertumbuhan ekonomi belum sepenuhnya merata di semua kelompok masyarakat.

Distribusi pengeluaran penduduk Jakarta per Maret 2025 menunjukkan bahwa pada kelompok pengeluaran 40 persen terbawah mengalami penurunan sebesar 0,03 persen poin menjadi sebesar 16,12 persen dibandingkan September 2024. 

Menurut kategori Bank Dunia, angka ini menunjukkan bahwa ketimpangan pengeluaran penduduk di DKI Jakarta masih berada pada kategori ketimpangan sedang. (Far/M-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya