Headline
Perekonomian tumbuh 5,12% melampaui prediksi banyak kalangan.
Perekonomian tumbuh 5,12% melampaui prediksi banyak kalangan.
POLUSI udara di kawasan metropolitan Jakarta dan sekitarnya (Jabodetabekpunjur). kian mengkhawatirkan. Karenanya, penting dilakukan sinergi antarpemerintah daerah sebagai langkah konkret untuk menghadapi krisis kualitas udara.
Hal itu terungkap dalam audiensi Bicara Udara dengan Kementerian Dalam Negeri yang diwakili Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Bima Arya Sugiarto, Jumat, (11/4), di Kantor Kementerian Dalam Negeri, Jakarta.
Co-Founder Bicara Udara Novita Natalia menyampaikan bahwa dampak polusi udara tidak hanya dirasakan secara fisik melalui gangguan kesehatan, tetapi juga secara ekonomi akibat penurunan produktivitas masyarakat.
Masalah ini tidak bisa diatasi secara sektoral atau terbatas pada satu wilayah administratif, melainkan memerlukan pendekatan terkoordinasi lintas daerah.
“Kita tidak bisa terus mengabaikan bahwa udara yang kita hirup setiap hari sedang sakit. Peran Kemendagri sangat dibutuhkan untuk mengkoordinir pemerintah daerah Jabodetabekpunjur mengendalikan polusi udara lintas wilayah yang dipengaruhi oleh pergerakan angin yang mengirim sumber-sumber polutan,” ujar Novita dalam keterangan tertulis, Selasa (15/4).
Dalam audiensi tersebut, Bicara Udara bersama Wamendagri membahas dua poin tindak lanjut utama dalam upaya pengendalian polusi udara di wilayah Jabodetabekpunjur, yakni mendorong koordinasi awal dengan Gubernur Jakarta Pramono Anung, sebagai langkah awal membangun sinergi antar kepala daerah, serta pelaksanaan Instruksi Menteri Dalam Negeri No. 2 Tahun 2023 yang dinilai sudah komprehensif dan perlu segera diimplementasikan oleh seluruh pemerintah daerah terkait.
“Pengendalian polusi udara bukan hanya tugas pemerintah pusat, melainkan tanggung jawab kolektif seluruh pihak. Kami berharap Kemendagri dapat menjadi simpul koordinasi yang kuat,” ucap Novita.
Selain itu, Bicara Udara juga menyoroti perlunya reformasi sistemik di sektor industri, transportasi, energi, dan pengelolaan sampah sebagai sumber utama polusi udara. Berdasarkan kajian dari IIASA, ITB, Kemenkes, dan UNEP, penanganan polusi udara terbukti mampu menurunkan angka kematian dini serta mengurangi beban pembiayaan kesehatan akibat penyakit kronis seperti asma dan gangguan pernapasan lainnya.
Fenomena angin musiman yang membawa polusi lintas wilayah—dari Jawa Barat ke Jakarta pada musim kemarau dan dari Banten pada musim hujan—menunjukkan bahwa kebijakan lokal tidak cukup. Dibutuhkan koordinasi regional yang difasilitasi langsung oleh Kemendagri.
Salah satu poin penting yang disampaikan adalah urgensi pelaksanaan Instruksi Menteri Dalam Negeri No. 2 Tahun 2023, yang mencakup sistem kerja ASN, transportasi publik, hingga pengendalian emisi industri.
“Kita sudah punya panduan yang jelas lewat Inmendagri 2/2023. Sekarang saatnya bukan lagi menunggu, tapi menjalankan. Ini bukan soal kekurangan kebijakan, tapi kekurangan koordinasi,” tutup Novita. (Z-1)
Program ini tidak hanya berfokus pada edukasi publik, tetapi juga memfasilitasi jembatan langsung antara masyarakat dan ruang-ruang pengambilan kebijakan.
Polusi udara yang semakin memburuk di Jakarta, menjadi salah satu penyebab meningkatnya kasus radang tenggorokan di masyarakat.
Partikel PM2.5 dan PM10 yang dapat menyebabkan infeksi pernapasan, Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK), mengi, asma sampai kematian berlebih termasuk sakit jantung.
Polusi udara berisiko menyebabkan asma, ISPA, penyakit kardiovaskular, penyakit paru sampai dengan resisten insulin pada kelompok usia muda seperti anak-anak dan remaja.
Paparan polusi udara berisiko menyebabkan asma, ISPA, penyakit kardiovaskular, penyakit paru sampai dengan resisten insulin pada kelompok usia muda seperti anak-anak dan remaja.
Kualitas udara Jakarta tercatat berada pada urutan kedua sebagai kota paling berpolusi di Indonesia, setelah Tangerang Selatan, Banten dengan poin 191.
PENGAMAT Tata Kota Nirwono Yoga mengatakan sebaiknya Dewan Perwakilan Rakyat (DPR RI) dan Pemerintah tidak terburu-buru mengesahkan RUU DKJ.
Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono mengatakan pihaknya bakal berkoordinasi dengan daerah mitra dalam mempersiapkan Jakarta sebagai kota bisnis.
Tim koordinasi akan memiliki beberapa tugas dan wewenang yang lebih kuat dari BKSP. Seperti melakukan evaluasi program dan rekomendasi anggaran.
Sofyan Djalil memperkenalkan konsep HITS (holistik, integratif, tematik, dan spasial) yang menyentuh seluruh aspek permasalahan dengan melibatkan pemangku kepentingan terkait.
Pendekatan HITS akan diterapkan dalam melihat akar permasalahan dan menciptakan solusi Jabodetabekjur.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved