Headline

Serangan Israel ke Iran menghantam banyak sasaran, termasuk fasilitas nuklir dan militer.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Antisipasi Cuaca Ekstrim, OMC Habiskan 9,6 Ton Garam

Media Indonesia
15/3/2025 21:49
Antisipasi Cuaca Ekstrim, OMC Habiskan 9,6 Ton Garam
Petugas mengangkut garam (NaCl) untuk disemai pada OMC di Jakarta(ANTARA/HO-BPBD DKI Jakarta )

Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) di hari kelima di wilayah DKI Jakarta dilakukan tiga sorti penyemaian garam (NaCl) untuk mengantisipasi bencana hidrometeorologi termasuk banjir.

Hal itu untuk menyikapi prakiraan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) bahwa potensi hujan pada 16-18 Maret di wilayah Jakarta meningkat.

"Berdasarkan prediksi hujan harian, esok hingga 3 hari ke depan cenderung mengalami peningkatan intensitas curah hujan," kata Direktur Tata Kelola Modifikasi Cuaca BMKG Budi Harsoyo di Jakarta, hari ini.

Budi mengatakan bahwa terdapat peningkatan potensi hujan dengan intensitas ringan hingga lebat pada 16-18 Maret 2025 di wilayah DKI Jakarta, Banten dan Jawa Barat.

"Untuk tanggal 16 Maret 2025, diperkirakan hujan berpotensi turun pada sore hingga malam hari," katanya.

Ketua Subkelompok Logistik dan Peralatan BPBD DKI sekaligus Juru Bicara OMC Jakarta tahun 2025, Michael Sitanggang menyebutkan bahwa pelaksanaan operasi hari kelima berlangsung sebanyak tiga sorti.

Menurut dia, misi hari kelima berhasil dilakukan sebanyak tiga sorti menggunakan 2,4 ton bahan semai higroskopis dengan tiga titik lokasi penyemaian. Higroskopis adalah kemampuan suatu zat untuk menyerap uap air dari lingkungan, baik melalui absorbsi maupun adsorpsi.

"Sorti 1 di area barat daya Bogor dan Lebak, sorti 2 di area barat laut Kota Cilegon, Serang, Perairan Selat Sunda dan pada sorti 3 di area barat daya Pandeglang Banten, Kabupaten Lebak, Perairan Selat Sunda," katanya.

OMC Jakarta tahap 3 yang dimulai sejak 11 Maret telah berlangsung sebanyak 12 sorti menggunakan bahan semai 9,6 ton dengan total jam terbang sebanyak 25 jam 50 menit.

Michael mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap kemungkinan dampak dari cuaca ekstrem, seperti genangan air dan potensi banjir di beberapa titik rawan.

"Kami terus memantau perkembangan informasi dari BMKG guna memastikan keselamatan dan kenyamanan masyarakat," ujarnya.(Ant/P-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Akhmad Mustain
Berita Lainnya