Headline

Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.

Fokus

Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan

Pramono Sebut Banjir Jakarta karena Kiriman dari Bogor, Dedi Mulyadi: Itu Siklus Alam

Mohamad Farhan Zhuhri
10/7/2025 16:53
Pramono Sebut Banjir Jakarta karena Kiriman dari Bogor, Dedi Mulyadi: Itu Siklus Alam
Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi.(Dok. Antara)

Gubernur Provinsi Jawa Barat Dedi Mulyadi menegaskan tidak ada istilah untuk banjir kiriman. Ia menegaskan, banjir Jakarta dan sekitarnya itu bukan karena air kiriman dari Bogor.

Kata Dedi, aliran air yang turun dari dataran tinggi ke dataran yang lebih rendah merupakan siklus alam. Karena itu, air kiriman itu tidak bisa serta merta dijadikan faktor penyebab banjir di dataran yang lebih rendah, seperti Jakarta.

"Gini, enggak ada banjir kiriman dari Bogor. Air itu mengalir dari dataran tinggi ke dataran yang rendah, itu aspek siklus alam," kata dia saat menghadiri rapat koordinasi dengan KPK dak sejumlah gubernur di kawasan Ancol, Jakarta Utara, Kamis (10/7).

Kendati demikian, ia mengakui, banyak terjadi perubahan fungsi lahan dan tata ruang di wilayah Bogor. Namun, menurut dia, hal itu dilakukan oleh para pengusaha dari daerah lainnya.

"Kalau mau kita jujur, perubahan alih fungsi lahan dan tata ruang di Bogor juga kan para pengusahanya dari mana? Gitu lo," kata dia.

Selama keberadaan sungai yang mengalir dari dataran tinggi ke dataran rendah belum dibenahi, banjir akan terus terjadi. Menurut dia, harus dilakukan pembenahan agar sungai yang mengalir itu tidak lagi dangkal dan sempit.

"Jadi saya katakan gini deh, selama sungainya masih dangkal, selama sungainya masih sempit, selama rawa-rawa terus diuruk untuk pembangunan, banjir pasti akan terus terjadi," ujar dia.

Dedi mengatakan, pihaknya akan berupaya untuk merevisi tata ruang di wilayahnya. Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jakarta juga akan berupaya membongkar bangunan-bangunan yang menutup daerah aliran sungai.

"Walaupun biayanya sangat mahal ya, recovery lingkungan itu lebih mahal dari pembangunan. Nah tentunya tidak bisa jalan sendiri harus semua orang bekerja sama untuk concern menyelesaikan lingkungan," ujar dia.

Sebelumnya, seratusan wilayah rukun tetangga (RT) di Jakarta terdampak banjir sejak Minggu, (6/7). Bahkan, masih ada puluhan RT yang masih terdampak banjir hingga Selasa (8/7) siang.

Gubernur Jakarta Pramono Anung mengatakan, penyebab utama masalah banjir yang terjadi adalah kiriman dari daerah penyangga Jakarta. Pasalnya, kerap kali wilayah Jakarta terdampak banjir ketika tidak ada hujan dengan intensitas tinggi.

"Karena memang kontribusi terbesar kadang kala kondisinya cerah seperti ini, tiba-tiba banjir seringkali terjadi. Karena memang kiriman dari atas," kata dia, Selasa.

Meski demikian, ia tidak ingin menyalahkan kiriman air yang menyebabkan Jakarta kebanjiran. Pasalnya, kiriman itu dinilai adalah pemberian atau given.

"Tetapi saya sekali lagi tidak akan pernah menyalahkan kiriman ini. Ini adalah given," ujar Pramono. (H-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putri Rosmalia
Berita Lainnya