Headline
Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.
Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.
Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan
POLISI mengungkap alasan siswa SMP Negeri 73 Jakarta berinisial GAD (13), yang nekat melompat dari jendela kelasnya dari lantai 3 gedung sekolah SMPN 73, Tebet, Jakarta Selatan.
Kapolsek Tebet Kompol Murodih mengatakan, berdasarkan wawancara singkat dengan korban, dia nekat bunuh diri karena merasa dijauhi dan tidak ditemani oleh teman sekolahnya.
"Korban juga pernah saat istirahat salat Jumat, disaat yang muslim melaksanakan salat Jumat dan korban dikarenakan agama hindu istirahat di kelas. Pernah terlibat adu omongan dengan teman korban yang seakan-akan membuat korban disalahkan karena melarang salat Jumat. Akibat kejadian tersebut, korban merasa dijauhi oleh teman korban," kata Murodih kepada wartawan, Senin (20/5).
Baca juga : Siswa SMP di Jakarta Selatan Nekat Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolahnya
Murodih menuturkan, permasalahan tersebut juga tidak pernah diceritakan korban ke guru BP atau guru lain. Hal ini diduga yang mendasari korban melakukan tindakan lompat dari ruang kelas. Korban diduga mengalami frustasi lalu berkeinginan menghabisi nyawanya.
"Ditemukan kertas dari korban yang berisi tulisan dan gambar menyerupai Hanoman. Tulisan tersebut tidak dimengerti artinya," ujarnya.
Diketahui sebelumnya, seorang siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) berinisial GAD (13), nyaris meregang nyawa usai nekat melompat dari jendela kelasnya dari lantai 3 gedung sekolah SMPN 73, Tebet, Jakarta Selatan.
Baca juga : Cegah Tawuran, Polda Metro Jaya Gelar Pertemuan dengan Musyawarah Kerja Kepala Sekolah
"Piket fungsi pimpinan Kapolsek Tebet melakukan cek TKP (tempat kejadian perkara) adanya siswa sekolah SMPN 73 yang lompat dari jendela kelas VII E dari lantai 3 gedung sekolah SMPN 73," kata Kapolsek Tebet Kompol Murodih, Senin (20/5).
Ia menjelaskan, awalnya korban saat jam Istirahat sekira pukul 12.00 WIB sedang bersama temannya di ruang kelas VII E di lantai 3 Gedung SMPN 73. Kemudian, korban sempat menyuruh dua temannya untuk keluar ruangan kelas.
"Kemudian, korban membuka jendela kelas. Saat membuka jendela, teman korban sempat teriak melarang korban untuk lompat namun tidak dihiraukan," ujarnya.
Baca juga : Evaluasi Pembinaan Mental Personel Polri
Murodih menyebut, korban langsung melompat ke luar jendela. Saat melompat, korban sempat tersangkut di genteng lantai 2 Gedung SMPN 73 lalu jatuh ke lantai 1. Beruntung korban tidak meninggal dunia akibat aksi nekatnya.
"Korban mengalami luka di bagian kepala sebelah atas kiri, luka lecet di bagian kaki sebelah kanan dan tangan kiri. Saat ini, korban berada di Puskesmas Kecamatan Tebet," tuturnya. (Z-8)
Mendikdasmen) Abdul Mu’ti menegaskan bahwa Masa Pengenalan Lingkungan Satuan Pendidikan (MPLS) bukan masa perpeloncoan atau masa senioritas
Sementara itu Kepala SDN Kertasari 3, Sofia Widawaty, menjelaskan bahwa kini sekolah yang dipimpinnya hanya memiliki 18 siswa aktif.
Data 2024 menunjukkan angka partisipasi sekolah (APS) untuk usia 16–18 tahun di Banten baru mencapai 71,91%, masih di bawah rata-rata nasional.
Dengan peningkatan kebijakan yang tepat, Indonesia dapat terus meningkatkan angka partisipasi sekolah.
Usaha pencegahan anak putus sekolah semestinya dilakukan dengan memperhatikan sejumlah aturan yang ada dan memperhatikan efektivitas pada kondisi belajar anak dan kondisi kerja guru.
GUBERNUR Jawa Barat (Jabar) Dedy Mulyadi mengeluarkan keputusan yakni memperbolehkan jumlah siswa dalam satu kelas mencapai hingga 50 siswa. Itu menuai respons dari kepala sekolah
Aparat kepolisian masih terus melakukan penyelidikan terkait kasus tewasnya seorang diplomat di kamar indekos kawasan Menteng, Jakarta Pusat.
Penanaman pohon buah-buahan yang dilakukan supaya dapat menahan tanah dan masyarakat juga bisa mendapatkan hasilnya ketika berbuah.
Kadiv Humas Polri Irjen Sandi Nugroho menjelaskan terkait dilibatkannya sejumlah robot polisi dalam tahapan persiapan Hari Bhayangkara ke-79 di Monas, Jakarta Pusat.
Wakil Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Veronica Tan meyakini langkah Polri dalam menangani laporan kekerasan akan lebih cepat, tepat dan berpihak kepada korban.
POLRES Metro Jakarta Pusat melalui Tim Patroli Perintis Presisi Sat Samapta menangkap tiga pemuda yang kedapatan membawa sajam.
PASANGAN berinisial Y dan AP menjadi korban penipuan oleh dua pria yang mengaku anggota Polri atau polisi gadungan. Keduanya ditipu setelah menjual motor mereka di Facebook
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved