Headline
Hakim mestinya menjatuhkan vonis maksimal.
Talenta penerjemah dan agen sastra sebagai promotor ke penerbit global masih sangat sedikit.
SEORANG siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) berinisial GAD (13), nyaris meregang nyawa usai nekat melompat dari jendela kelasnya dari lantai 3 gedung sekolah SMPN 73, Tebet, Jakarta Selatan.
"Piket fungsi pimpinan Kapolsek Tebet melakukan cek TKP (tempat kejadian perkara) adanya siswa sekolah SMPN 73 yang lompat dari jendela kelas VII E dari lantai 3 gedung sekolah SMPN 73," kata Kapolsek Tebet Kompol Murodih, Senin (20/5).
Ia menjelaskan, awalnya korban saat jam Istirahat sekira pukul 12.00 WIB sedang bersama temannya di ruang kelas VII E di lantai 3 Gedung SMPN 73. Kemudian, korban sempat menyuruh dua temannya untuk keluar ruangan kelas.
Baca juga : SMAN 13 Manfaatkan Minyak Masak Bekas Menjadi Lilin Aromaterapi
"Kemudian, korban membuka jendela kelas. Saat membuka jendela, teman korban sempat teriak melarang korban untuk lompat namun tidak dihiraukan," ujarnya.
Murodih menyebut, korban langsung melompat ke luar jendela. Saat melompat, korban sempat tersangkut di genteng lantai 2 Gedung SMPN 73 lalu jatuh ke lantai 1. Beruntung korban tidak meninggal dunia akibat aksi nekatnya.
"Korban mengalami luka di bagian kepala sebelah atas kiri, luka lecet di bagian kaki sebelah kanan dan tangan kiri. Saat ini, korban berada di Puskesmas Kecamatan Tebet," tuturnya.
Saat ini, polisi masih terus melakukan pendalaman perihal peristiwa tersebut. (Z-8)
Dedi mengajak masyarakat Jawa Barat bersama-sama mengembangkan pendidikan menuju pendidikan yang memiliki karakter.
Ribuan calon siswa SMA/SMK yang tereliminasi tahap pendaftaran dimulai Sabtu (14/6) in karena tidak melakukan verifikasi akun hingga hingga batas akhir yang ditentukan pada Jumat (13/6).
Selama SPMB berlangsung ada beberapa persoalan dalam pengajuan PIN yang dicatat oleh tim verifikator, seperti berkas kurang lengkap dengan dokumen asli, dan persoalan KK kurang dari satu tahun
Hingga sekarang baru mendaftar 93.720 akun dan 26 ribu di antaranya telah diverifikasi.
Kampus mencari siswa yang tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga memiliki karakter etis, mampu berkomunikasi dengan baik, dan tangguh dalam menghadapi perubahan.
Kemenag meningkatkan pendidikan berkualitas yang merata melalui peningkatan kualitas pendidikan agama Islam (PAI) bagi guru PAI dan siswa muslim di sekolah.
Membangun rutinitas yang konsisten mulai dari bangun tidur hingga kemandirian anak untuk mengurus dirinya sendiri sudah harus menjadi perhatian orangtua sebelum anak masuk sekolah.
Aspek perkembangan kognitif serta perkembangan motorik kasar dan halus menjadi penilaian yang bisa diperhatikan untuk anak siap sekolah.
Pelaksanaan Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) saat ini masih memiliki masalah dari sisi daya tampung.
Collaborative for Academic Social Emotional Learning (CASEL) mulai mendapat perhatian serius di Indonesia.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved