Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
KASUS kematian anak Tamara Tyasmara, Dante,6, yang diduga ditenggelamkan tersangka Yudha Arfandi di kolam renang kawasan Duren Sawit, Jakarta Timur masih akan terus didalami. Polisi akan menggandeng ahli poligraf untuk mengusut kasus tersebut.
Tes poligraf adalah salah satu tes untuk menguji kebohongan yang kerap digunakan dalam pemeriksaan suatu kasus tindak pidana.
"Dalam waktu dekat akan dilakukan pemeriksaan ahli poligraf dan kriminologi," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi kepada wartawan, Kamis (29/2).
Baca juga : Polisi Sebut Tersangka Pembunuh Dante Sempat Bantah Bukti CCTV Kolam Renang
Ade Ary mengatakan, ahli poligraf dilibatkan untuk mendalami kesaksian para pihak yang terlibat. Diharapkan, langkah tersebut bisa membuat terang perkara yang tengah diusut oleh kepolisian.
"Ini berdasarkan pertimbangan penyidik untuk kepentingan pembuktian atas sebuah peristiwa pidana yang sedang disidik. Atas pertimbangan itulah penyidik mempertimbangkan memerlukan keterangan ahli A, B, dan sebagainya guna utuh ceritanya, peristiwa yang didalami utuh," ujarnya.
Dalam rekonstruksi Rabu (28/2), yang digelar di kolam renang tempat Yudha menenggelamkan Dante, Yudha sempat membantah coba mencari tahu apakah ada kamera pengawas atau CCTV di kolam renang di kawasan Jakarta Timur itu.
"Pada saat adegan 13, menuju ke kolam renang, ada satu adegan di mana tersangka ini tidak mengakui bahwa telah mengakses CCTV melalui browsing internet untuk mengetahui ada tidaknya CCTV di lokasi kolam renang," kata Dirkrimum Polda Metro Jaya Kombes Wira Satya Triputra.
Baca juga : Ini CCTV Detik-detik Kematian Anak Tamara Tyasmara, Tersangka YA Diduga Kuat Tenggelamkan Dante
Namun, sanggahan Yudha bisa dimentahkan dengan mudah. Pasalnya, polisi menemukan ada histori pencarian di ponsel milik Yudha sebelum kejadian penenggelaman Dante.
"Padahal pada kenyataannya, si tersangka mengakses atau mem-browsing, mencari CCTV di kolam renang sana. Ini bisa kita buktikan dengan analisis digital forensic kita, yang mana pada adegan ke-13 jam 15.00 WIB tersangka YA mem-browsing dan mengakses CCTV kolam renang," jelasnya.
Rekonstruksi kematian Dante yang digelar pada Rabu (28/2), memperagakan 115 adegan oleh tersangka Yudha Arfandi dalam rekonstruksi tersebut.
Dirreskrimum Polda Metro Jaya Kombes Wira Satya Triputra mengatakan, dari 115 adegan, 13 adegan di antaranya dilakukan di lobi Gedung Ditreskrimum Polda Metro Jaya yang dianggap sebagai rumah tersangka Yudha. Lalu, 102 adegan lainnya dilakukan di Taman Air Tirtamas Pondok Kelapa, Duren Sawit, Jakarta Timur.
Baca juga : Polisi Gelar Rekonstruksi Kematian Anak Tamara Tyasmara Besok
"Jadi total adegan yang kita laksanakan sebanyak 115 adegan. Dalam pelaksanaan rekonstruksi dihadiri tim jaksa penuntut umum, Kejati DKI Jakarta, dengan menghadirkan tim penyidik harapannya memberikan gambaran kronologis peristiwa yang terjadi," kata Wira kepada wartawan, Rabu (28/2).
Adapun, dalam proses penyidikan total saksi yang sudah diperiksa hingga kini telah mencapai 29 orang.
"Total 29 saksi sudah kita periksa. Kemudian kita juga memeriksa pemeriksaan saksi ahli 9 orang, dan pemeriksaan tersangka," ucapnya.
Wira mengatakan, kedepannya ia akan lalukan pemberkasan dan juga melakukan pendalaman untuk pemeriksaan lanjutan. Ia berharap, dengan adanya rekonstruksi ini kasus tersebut dapat tertuntaskan.
"Besar harapan kami kasus ini bisa diselesaikan dengan tuntas," ujarnya. (Z-4)
SETELAH lebih dari dua tahun, misteri kematian ibu dan anak di Jalan Cagak, Kabupaten Subang, Jawa Barat, akhirnya terungkap.
Kepolisian dinilai telah mengungkap kasus kematian ibu dan adiknya secara profesional dan terang benderang.
Pra peradilan diajukan karena hingga saat ini polisi belum menunjukan dua alat bukti yang menyeret keterlibatan Yosep dalam kasus itu
Kasus temuan mayat laki-laki terikat lakban terjadi pada 7 November 2023 sekitar pukul 22.00 WIB. Korban ditemukan di dalam mobil minibus berwarna putih dengan nomor polisi B 1774 EYF.
Pada rekonstruksi kali ini, tersangka Yosep sendiri yang memerankan kejadian pembunuhan itu..
Berdasarkan keterangan para saksi terdapat luka robek di bagian perut korban
Kepolisian Daerah Jawa Barat hari ini dijadwalkan melakukan tes poligraf atau tes kebohongan terhadap tersangka Pegi Setiawan alias Perong
Lalu tahukah kamu apa itu lie detector dan fungsinya? Nah untuk menjawab pertanyaan itu, berikut penjelasan yang telah dirangkum dalam berbagai sumber.
"Sesuai jurnal yang dikeluarkan Asosiasi Poligraf Amerika, untuk teknik yang kita gunakan, yaitu Tahiat City, memiliki keakuratan diatas 93%,"
Kuat Ma'ruf, terindikasi berbohong ketika mengatakan tidak melihat Ferdy Sambo menembak Brigadir J saat menjalani uji kebohongan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved