Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
KETUA KPAID Kota Bogor Dedie Siti Amanah menyebutkan, ada 14 korban atau siswa yang terdeteksi dan delapan yang bisa menceritakan secara lengkap. Sementara yang lainnya tidak bisa menceritakan lengkap.
"Masih terus menerus kita identifikasi kemungkinan korban masih terus bertambah. Jadi bergandengan dengan UPTD PPA untuk trauma healingnya karena di sana ada psikolog," kata Dedie.
Adapun kondisi mereka (korban), lanjut Dedie, ada ketakutan dan berdasarkan informasi ada dua anak yang mengalami trauma berat.
Baca juga: Beraksi Sejak 2022, Guru Cabul di Bogor Dipecat
"Dengan penanganan yang intens dari UPTD dan psikolog, InsyaAllah prosesnya akan lebih cepat. Yang enam kondisinya tidak separah dua ini. Mereka masih bersekolah,"ungkapnya.
Pihaknya menghimbau hal seperti ini tidak terjadi lagi. Apalagi pelaku ini sangat paham terhadap peraturan dan keilmuan.
Baca juga: Korban Kasus Pencabulan Guru di Bogor Diduga Mencapai 30 Anak
"Kami menghimbau kepada orangtua jangan terlalu melepas anak-anak kepada orang-orang yang sekalipun layak dipercaya. Waspada dan aware terhadap anak-anak,"tutupnya.
Sementara itu, di Kabupaten Bogor sendiri saat ini ada dua kasus yang ditangani Polres Bogor.
"Dalam seminggu ini kami telah mengungkap dua kasus pencabulan terhadap anak sekolah,"kata Kapolres Bogor Ajun Komisaris Besar Rio Wahyu Anggoro, Jumat (15/9).
Terkait kasus itu (pencabulan terhadap anak sekolah), lanjut Kapolres Rio, pihaknya bersama TNI, Muspida akan melakukan kegiatan yang secara besar dan masif, yaitu sekolah amal.
"Kami belum melaporkan kepada bapak bupati, tapi kami akan melaksanakan itu dalam waktu dekat. Kegiatan sekolah amal itu yaitu aktif melindungi anak negeri. Kami akan membuka nomor aduan untuk anti kekerasan seksual di sekolah,"pungkasnya.(Z-10)
Bunda, sedang bersiap menyekolahkan si kecil? Berikut beberapa hal yang perlu diperhatikan agar anak mendapatkan pendidikan terbaik untuk mengoptimalkan potensi mereka.
Untuk mempersiapkan kemandirian anak sebelum masuk SD, berikut tips dari Samanta Elsener yang bisa dilakuakn orangtua:
Sejumlah dampak negatif yang mungkin terjadi pada anak yang masuk Sekolah Dasar (SD) sebelum usia yang tepat.
Usia ideal untuk memulai pendidikan SD bervariasi bagi setiap anak, bergantung pada kesiapan kognitif, perilaku, dan psikososial mereka.
Psikolog klinis anak dan remaja dari Lembaga Psikologi Terapan Universitas Indonesia Vera Itabiliana Hadiwidjojo memberikan panduan kepada orang tua untuk mempersiapkan anak masuk sekolah
Orangtua dapat mulai mengajarkan anak untuk memakai sepatu sendiri, mengganti baju, dan pergi ke kamar mandi bila ingin buang air sebelum mereka masuk SD.
Anak akan merasa tidak berharga jika kerap dibentak oleh orangtua
Berikan pendidikan seks sesuai dengan usianya untuk bisa menetapkan batasan pada orang lain.
Selain itu, anak-anak juga perlu dilatih untuk berani bersuara terhadap berbagai hal negatif yang dialaminya, misalnya dari tindak kekerasan.
Polres Tasikmalaya menetapkan status tersangka pada pasangan SM, 50, dan BK, 61, dalam kasus pembunuhan terhadap anak kandungnya sendiri yang berkebutuhan khusus berusia 10 tahun.
Kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak di antaranya meliputi persetubuhan, kekerasan dalam rumah tangga (KDRT), maupun perzinaan.
Selama 2023, jumlah kekerasan terhadap anak terdata sekitar 62 kasus. Angkanya tergolong tinggi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved