Headline
Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.
Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.
Tidak semua efek samping yang timbul dari sebuah tindakan medis langsung berhubungan dengan malapraktik.
NASIB yang pilu dialami seorang anak perempuan berusia tujuh tahun berinisial MK yang diduga dianiaya dan dibuang oleh ayahnya di Pasar Kebayoran Lama, Jakarta Selatan. MK saat ini tengah menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Polri Keramat Jati, Jakarta Timur, setelah diselamatkan oleh petugas Satpol PP dan warga setempat. Ia ditemukan meringkuk lemah di atas kardus.
Pihak RS Polri Kramat Jati mengungkap kondisi MK. Berikut fakta-fakta kondisi terkini MK, anak perempuan 7 Tahun yang diduga dianiaya dan dibuang ayahnya di Pasar Kebayoran Lama
Menurut penjelasan Kombes Erwinn Zainul Hakim, Wakil Kepala Rumah Sakit Polri, anak malang tersebut mengalami kondisi medis serius:
"Upaya maksimal yang kita bisa berikan adalah pertama sekarang dengan perawatan insesif di Pediatric Intesive Care Unit (PICU), perawatan untuk perbaikan kondisi umum. Sesegera mungkin jika memenuhi syarat minimal untuk operasi langsung akan kita laksanakan operasi untuk penyambungan tulang di komitus kanan,” kata Kombes Erwinn Zainul Hakim, Minggu (15/6).
Erwin menjelaskan, MK dirujuk ke RS Polri pada Kamis (12/6) pukul 21.54 WIB dari RSUD Kebayoran Lama. Sejak saat itu, tim medis beranggotakan enam dokter dikerahkan secara kolaboratif untuk memberikan penanganan maksimal.
Guna memastikan pemulihan fisik dan psikologis anak korban kekerasan ini berjalan optimal, RS Polri menurunkan tim yang terdiri dari enam dokter spesialis, termasuk:
"Itu dilakukan supaya pemulihannya menjadi holistik dan perawatannya bisa maksimal,” kata Erwin
Dalam kondisi yang masih terbatas untuk berbicara, MK sempat memberikan pengakuan mengejutkan kepada petugas:
“Ayahnya kejam. Dia dibakar di sawah. Pernah dikasih makan, tapi nasinya sudah bau. Kakinya dibacok, matanya lebam karena ditonjok,” kata petugas Satpol PP, Eko, yang pertama kali menemukan korban.
Petugas juga menyebutkan bahwa luka yang ditemukan pada tubuh MK, termasuk luka terbuka dengan tulang yang menyembul keluar.
“Setelah tadi kita kita bawa ke puskes ternyata setelah dibuka tulangnya tampak keluar. Jadi bekas dipelintir itu mungkin sudah lama. Jadi jadi sudah hitam agak busuk. Itu merupakan pengakuan dari anak bukan petugas medis,” tambahnya.
Direktur PPA-PPO Bareskrim Polri Brigjen Nurul Azizah mengatakan saat ini MK belum bisa memberikan keterangan lebih lanjut terkait dugaan penganiayaan yang dialaminya lantaran masih kesulitan berbicara. Bareskrim Polri memastikan akan memproses hukum pelaku penganiayaan anak tersebut. Kedua orangtua MK kini masih diburu polisi.
Ia menambahkan polisi bersama stakeholder terkait terus fokus melakukan pendampingan terhadap MK. Pendampingan sekaligus dalam rangka pemulihan dan perlindungan yang mengutamakan proses keselamatan serta kesehatan anak.
"Proses penegakan hukum berjalan dengan masih menelusuri dan mendalami kasusnya," terangnya. (Metrotv/P-4)
Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat mendorong dilakukan pencegahan terhadap terjadinya tindak kekerasan kepada anak secara berulang atau reviktimasi.
Hampir setengah anak di Indonesia mengalami kekerasan. Temukan fakta penting tentang perlindungan anak dan langkah untuk menciptakan lingkungan yang aman bagi mereka.
POLISI masih menelusuri keberadaan orangtua anak berusia 7 tahun berinisial MK, yang ditemukan dalam kondisi memprihatinkan di Pasar Kebayoran Lama beberapa waktu lalu.
KPAIÂ berkoordinasi dengan Tim Subdit Anak Direktorat PPA dan PPO Bareskrim Polri terkait anak yang ditelantarkan di Pasar Kebayoran Lama, Jakarta Selatan.
Dari gerak-geriknya, sang satpam melihat pria itu menaruh anaknya di lantai beralaskan kardus.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved