Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
HAMPIR 40 ribu anak di DKI Jakarta mengalami masalah gizi per medio 2023. Berbagai upaya telah dilakukan untuk menekan angka tersebut.
“Hingga Juli 2023 masih ada 39.793 balita tercatat memiliki permasalahan gizi,” kata Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta Ani Ruspitawati dalam keterangannya pada Minggu (3/9).
Ani memerinci jumlah itu terdiri dari 22.823 balita stunting, 9.191 balita kurang gizi, dan 5.753 balita kurang berat badan. Kemudian 2.026 balita mengalami gizi buruk.
"Dalam pencegahannya kami sudah memberikan TTD (tablet tambah darah) pada anak usia sekolah," papar dia.
Baca juga: Jelajah Gizi 2023: Pentingnya Konsumsi Pangan Berkelanjutan
Ani menyebut upaya lainnya dilakukan pada ibu hamil melalui antenatal care (ANC). Intensitasnya minimal enam kali per kehamilan.
"Memonitor tumbuh kembang anak, melakukan imunisasi lengkap, dan melakukan PMT (pemberian makanan tambahan) penyuluhan di posyandu," jelas dia.
Baca juga: Orangtua Diingatkan Perhatikan Komposisi Gizi Bekal Anak
Senada, Asisten Kesejahteraan Rakyat (Askesra) Provinsi DKI Jakarta Widyastuti menekankan pentingnya kolaborasi mengatasi masalah gizi pada anak. Pihaknya akan bersinergi lintas satuan kerja perangkat daerah (SKPD).
"Fokus dalam penanganan stunting di dinas sosial ada, di dinas pendidikan ada, dan dinas kesehatan itu sendiri," ucap dia. (Medcom/Z-6)
Kebiasaan makan bergizi seimbang beragam dan aman pada anak bukan semata tentang apa yang disajikan, namun juga penanaman nilai gizi secara konsisten dalam keluarga.
Ajang Peduli Gizi 2025 kembali digelar sebagai bentuk apresiasi terhadap individu, institusi, dan pelaku industri yang dinilai telah memberikan kontribusi nyata.
Konsekuensi dari konsumsi susu berlebihan adalah anak akan merasa kenyang dan kehilangan selera untuk mengonsumsi makanan lain. Akibatnya, asupan gizi menjadi tidak seimbang.
Pemenuhan gizi yang cukup dan seimbang tidak hanya berdampak pada pertumbuhan fisik anak, tetapi juga sangat menentukan perkembangan kognitif, motorik, hingga sosial emosionalnya.
ICW menyebut program Makan Bergizi Gratis (MBG) hanya menjadi program untuk menghamburkan uang negara. MBG tidak memenuhi standar gizi dan justru berpotensi menjadi pemborosan anggaran.
Pelayanan gizi sebaiknya dilakukan awal sejak ditegakkan diagnosis TB karena pemberian prinsip diet setiap pasien berbeda tergantung kondisi klinis yang didapatkan pada setiap pasien.
Setiap anak memiliki potensi luar biasa dan peran orangtua sangat menentukan bagaimana potensi itu tumbuh.
Tidak hanya menyenangkan, bermain juga diakui sebagai sarana penting untuk menumbuhkan berbagai keterampilan hidup yang esensial.
Langkah yang dapat dilakukan orangtua dalam mendorong anak supaya terbiasa mengonsumsi makanan yang sehat dan bergizi antara lain melalui pembelajaran dari kebiasaan sehari-hari.
Orangtua dianjurkan untuk menyajikan camilan sehat seperti buah potong segar, jagung rebus, ubi kukus, bola-bola tempe, puding susu tanpa gula tambahan, atau dadar sayur mini.
Pertanian tetap menjadi sektor terbesar untuk pekerja anak, menyumbang 61% dari semua kasus, diikuti oleh jasa (27%), seperti pekerjaan rumah tangga.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved